Suhu Panas, Ini Ciri Penyakit yang Mungkin Menyerang Jemaah Haji
Reporter
Bisnis.com
Editor
Susandijani
Senin, 16 Juli 2018 14:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Suhu di Arab Saudi pada musim haji tahun ini diperkirakan mencapai 53 derajat celcius. Terbilang sangat tinggi dibandingkan temperatur normal suhu tubuh manusia yaitu 37 derajat celcius.
Baca juga: Agar Tubuh Jemaah Haji Tetap Fit, Lakukan Ini Saat Penerbangan
Panasnya suhu di Arab Saudi berisiko memunculkan penyakit heat stroke atau stroke karena kepanasan. Istilah tersebut memang masih asing di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia.
Dalam kondisi yang sangat panas tersebut, mekanisme alami tubuh manusia untuk mendinginkan suhu tidak berhasil sehingga dapat mengalami dehidrasi. Heat stroke ini meyerang fungsi otak. Siapapun yang terserang akan mengalami kerusakan fungsi otak dan jika parah akan mengalami kerusakan fungsi organ lainnya.
“Kalau panasnya di luar tinggi, akan menyebabkan dehidrasi dan pengurangan cairan yang banyak. Dehidrasi tersebut akan mengganggu elektrolit pasien sehingga bisa menyebabkannya tidak sadar kalau kekurangan cairan atau yang bisa disebut heat stroke,” ujarnya.
Heat stroke ini memang dapat menyerang siapa saja. Tetapi para jamaah dengan usia lanjut apalagi memiliki riwayat penyakit kronis akan lebih berisiko terserang heat stroke.
“Dalam kondisi tersebut biasanya jantung akan bekerja lebih cepat, dan tekanan darah akan naik yang bisa menyebabkan berbagai penyakit kronis akan kambuh kembali,” tuturnya.
Menurut Ari, ciri-ciri penderita heat stroke adalah merasa sangat kehausan karena dehidrasi atau suhu tubuh bisa meningkat hingga mencapai 40 derajat celcius. Dalam suhu yang tinggi tersebut, penderita biasanya akan sulit mengeluarkan keringat sehingga bisa menyebabkan kulit memerah di beberapa bagian tubuh. Kulit tersebut akan terasa panas dan kering.
Baca juga:
Masuk Angin, Minum Teh Hangat atau Kerokan?
Ponsel Efektif Antarkan Bakteri, Apalagi bila Pakai Sarung Karet
Selain itu, penderita juga akan merasa mual atau muntah-muntah serta kepala terasa pusing yang bisa menyebabkannya pingsan atau tidak sadarkan diri.
“Terutama menyerang para orang tua yang pergi berhaji. Oleh karena itu, dalam kondisi begini harus selalu menjaga kesehatan. Tubuh harus terus dibasahi dengan membawa handuk basah dan penyemprot wajah, banyak minum putih sehingga tubuh akan merasa dingin terus.”