Desainer Lokal Unjuk Karya di Banyuwangi Fashion Festival

Selasa, 17 Juli 2018 08:00 WIB

Banyuwangi Fashion Festival (BFF) digelar di Gedung Seni Budaya, Minggu, 15 Juli 2018. Sebanyak 85 busana karya desainer Banyuwangi tampil dengan menawan di atas panggung BFF. Foto: Humas Kabupaten Banyuwangi

TEMPO.CO, Banyuwangi - Banyuwangi Fashion Festival (BFF) telah menjadi ajang bagi desainer lokal untuk mengekspresikan potensi fesyen mereka. Sebanyak 85 busana karya desainer Banyuwangi ditampilkan di atas panggung di Gedung Seni Budaya, Minggu, 15 Juli 2018.

Baca juga: Ini Dia 3 Rumah Mode yang Paling Diburu Pecinta Mode di Paris

Ada 11 desainer lokal yang tergabung dalam Banyuwangi Designer Community (BDC) unjuk kemampuan pada perhelatan ini. Mereka adalah Sanet Sabintang, Olis, Eko P, Amuzaki, Setya, Ridho, dan Rizkyesa. Ada juga Nirmala, Esy, Ocha, dan Almira.

Para perancang mengangkat tema pesona budaya dan alam Banyuwangi dalam karya-karya mereka. Mulai Teluk ijo, Api Biru (Blue Fire) Gunung Ijen, Pantai Boom, Gintangan, Djawatan, Pantai Pulau Merah, Segoro Anakan, Savana, Pantai Wedi Ireng, Belerang, hingga Pesisir Tabuhan.
Banyuwangi Fashion Festival (BFF) digelar di Gedung Seni Budaya, Minggu, 15 Juli 2018. Sebanyak 85 busana karya desainer Banyuwangi tampil dengan menawan di atas panggung BFF. (Foto: Humas Kabupaten Banyuwangi)

Desainer Amuzacky Fahim, 20 tahun, misalnya, menampilkan delapan gaun mewah yang diberi judul The Glance of Blue Fire. Semua busana dibuat dari kain jumputan yang menjadi ciri khasnya. Dia menggunakan kain dengan dominasi warna biru.

“Event ini menjadi media bagi kami untuk mempromosikan diri. Selama ini saya belajar mendesain secara otodidak. Panggung ini menambah pengalaman saya,” kata Amuzakcy yang koleksi ready to wear-nya diberi brand 'Amuza'.

Advertising
Advertising

Selain itu ada desainer Ridho, 32 tahun, yang mengangkat tema Inspirasi Gintangan untuk karyanya. Gintangan adalah desa di Kecamatan Rogojampi yang memiliki potensi kerajinan bambu. Produk desa ini telah diekspor ke berbagai Negara, mulai Amerika, Jerman hingga India.

Baca juga: Nostalgia Rumah Mode Papan Atas

Ridho mengaku telah melakukan survei ke pengrajin dan mempelajari proses pembuatan anyaman bambu. Ketelatenan, ketelitian dan keikhlasan para perajin itulah yang ia apresiasi. “Dan itu menjadi inspirasi saya dalam mendesain busana.”

Selain itu, BFF juga menampilkan desain busana muslim yang ditunjukkan beberapa desainer seperti Sanet Sabintang dan Almira. Sanet menampilkan busana-busana syar’i yang cantik dan cocok untuk remaja hingga dewasa. Sedangkan Almira menampilkan gaun-gaun pesta hingga busana pengantin mewah.

Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan BFF memang dirancang untuk mewadahi kreativitas para desainer lokal. Menurutnya, setelah banyak event fesyen yang digelar pemerintah melibatkan desainer dari luar, diharapkan inspirasi desainer lokal bisa semakin berkembang.

DAVID PRIYASIDHARTA (Banyuwangi)

Berita terkait

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

3 jam lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

1 hari lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

3 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

6 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

6 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

6 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

6 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

7 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

11 hari lalu

Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.

Baca Selengkapnya