Gangguan Saraf Ini Sering Dialami Usia Produktif, Tilik Solusinya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Rabu, 1 Agustus 2018 11:30 WIB

Ilustrasi orang bekerja di kantor. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan dan kerusakan saraf tepi atau neuropati kini banyak menyerang anak muda usia produktif. Gejala awal yang paling sering dirasakan ialah kesemutan, pegal, kram, dan kebas.

Baca juga:
Pentingnya Vitamin B untuk Saraf dan Perbaiki Kesemutan
Waspada,Terlalu Sering Mengetik Bisa Memicu Gangguan Saraf

Hal ini tidak lepas dari kebiasaan dan gaya hidup anak-anak muda yang sering melakukan berbagai aktivitas yang berisiko merusak saraf-saraf tepi.

Berdasarkan hasil survei Consumer Behavior dari Merck yang melibatkan 900 reponden di enam kota besar ditemukan bahwa orang dengan rentang usia 26 – 30 tahun merupakan yang tertinggi mengalami gejala neuropati, diikuti dengan yang berusia di atas 30 tahun. Lebih dari 50 persen terjadi di kota besar.

Kebiasaan sederhana yang sering dilakukan seperti mengetik di gadget bisa menjadi penyebab utama munculnya gejala neuropati (61,5 persen).
Ilustrasi kesemutan. Shutterstock.com

Selain itu, melakukan gerakan yang berulang, duduk dengan posisi yang sama dalam waktu lama, mengendari motor dalam jarak jauh, dan mengetik komputer dengan meletakan tangan di atas mouse, bisa menyebabkan munculnya rasa kebas dan kesemutan.

Advertising
Advertising

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Pusat dr. Manfaluthy Hakim, Sp. S(K) mengatakan neuropati memberikan ketidaknyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.

Gejala awal tersebut harus diantisipasi, sebab, jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin gejala-gejala yang terlihat ringan tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan.

“Gejala kebas dan kesemutan ini sering kali diabaikan. Padahal jika dibiarkan terus dapat menurunkan fungsi saraf seperti hilangnya sensasi rasa dan gerak hingga kecacatan permanen. Apalagi jika kerusakan saraf sudah lebih dari 50 persen itu akan sulit untuk diperbaiki,” ujar Hakim.

Baca juga: Hati-hati Membungkuk, Saraf Bisa Terjepit

Sementara itu, dr. Yoska Yasahardja, Medical Manager Consumer Health Merck, menjelaskan perlu dilakukan berbagai langkah pencegahan untuk menghindari munculnya penyakit neuropati antara lain memperbaiki gaya hidup, olahraga teratur, istirahat cukup, pola makan dan gizi yang seimbang, serta mengonsumsi vitamin neuropatik yang terdiri dari Vitamin B1, B6, dan B12.

“Vitamin neuropatik ini berfungsi memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf serta memberikan asupan yang dibutuhkan saraf sehingga dapat bekerja dengan baik,” ujarnya.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

13 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya