TEMPO.CO, Jakarta - Koki dengan penghargaan Michelin terbanyak dunia, Joël Robuchon, meninggal dunia pada usia 73 tahun karena kanker.

Baca juga: Sulitnya Cari Koki Masakan Indonesia

BBC melaporkan Senin 6 Agustus 2018, koki yang mendapat gelar "Chef of the Century" alias Koki Abad Ini tersebut meninggal dunia karena kanker pankreas.

Robuchon mengelola lusinan restoran di tiga benua, termasuk di Tokyo, Bangkok, Shanghai, Monako, dan Las Vegas. Dia pernah memegang 31 bintang Michelin, yang terbanyak dibandingkan koki-koki lainnya.

Bintang Michelin diberikan kepada restoran dan koki yang memberikan hidangan serta layanan luar biasa. Standar Michelin menjadi standar enak tidaknya hidangan yang disediakan restoran terkait serta tingkat keahlian koki di dunia kuliner internasional.

Meski akhirnya menjadi koki ternama, awalnya Robuchon berniat menjadi pendeta. Namanya mulai dikenal setelah membuka Jamin, sebuah restoran di Paris, Prancis, pada awal 1980-an.
Ilustrasi kentang rebus. Mykingcook.com

Dia dikenal perfeksionis dan menggunakan hanya sedikit bahan, demi menjaga kesederhanaan penyajian makanan.

"Semakin tua saya, semakin saya menyadari bahwa kebenarannya adalah semakin sederhana makanan itu, maka justru akan semakin luar biasa," tutur Robuchon kepada Business Insider.

Tidak heran jika hidangannya yang paling terkenal dan paling disukai adalah kentang tumbuk, yang disajikan dengan mentega yang sangat banyak.

Baca: Cita Rasa Indonesia, Begini William Wongso Menuliskannya

Pada usia 50 tahun, sebenarnya dia sempat pensiun. Namun, hal ini tidak berlangsung lama karena dia kembali untuk membuka sejumlah restoran dengan menu yang terjangkau.

Selain berperang dengan kanker, Robuchon memiliki masalah kolesterol, darah tinggi, dan kadar gula yang tinggi. Tahun lalu, dia mengaku kehilangan berat badan hingga 27 kilogram (kg) setelah menjalani diet.

Beberapa koki ternama yang pernah menjadi muridnya adalah Gordon Ramsay dan Éric Ripert.