TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin Anda merasa iri dengan beberapa teman Anda saat mendengar mereka menerima beasiswa studi ke luar negeri. Berbagai tempat dan kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan teman Anda terbayang oleh Anda. "Padahal, para pelajar di luar negeri ini juga bisa merasakan masalah kesehatan mental lho. Teman saya bahkan ada yang meninggal karena stres saat belajar di Inggris," kata Pemimpin Redaksi KBR Citra Dyah Prastuti pada sesi Super Mentor acara World Indonesia Scholarship (WISH) Forum di Aula Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 11 Agustus 2018.

Wish Forum 2018 adalah kegiatan beasiswa terbesar di Indonesia yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73. Wish Forum berkolaborasi dengan berbagai organisasi dan Komunitas yang peduli terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia melalui berbagai program beasiswa. Ada 73 Lembaga Beasiswa dala dan luar negeri yang menjelaskan berbagai penawaran beasiswa mereka kepada ribuan masyarakat yang hadir pada Sabtu 11 Agustus 2018.

Citra, yang pernah menjadi penerima beasiswa Chevening mengatakan masalah kesehatan mental sempat terjadi pada salah satu rekannya. Temannya yang berasal dari kawasan Afrika itu mengalami masalah mental karena jauh dari rumahnya. Temannya itu sampai meninggal dengan melakukan bunuh diri di kamar asramanya. "Urusan kangen masakan rumah saja bisa menjadi masalah," kata Citra.

Menurut Citra, kangen dengan kampung halaman dan juga masakan khas daerah bisa menjadi masalah besar bagi siswa yang sedang belajar di luar negeri. "Bisa saja tidak ada restoran masakan daerah mereka di daerah itu," kata Citra.

Masalah lain yang juga menjadi hambatan bagi para pelajar di luar negeri adalah masalah bahasa. Ada saja pelajar yang tidak terbiasa harus berbahasa Inggris sehari-hari. Mereka bisa saja merasa kesulitan bila hanya untuk membeli satu makanan atau minuman. "Mungkin hal ini sepele, tapi stres itu semakin menumpuk," katanya.

Ketika bahasa mereka belum lancar, ada kalanya para pelajar ini juga bermasalah dengan tugas-tugasnya. Hal itu pula sempat dialami Citra. Pada bulan-bulan awal belajar di Inggris, Citra pun mendapat banyak coretan dari dosennya. "Padahal kan saya jurnalis. Masa banyak coretannya. Kan ini membuat stres," kata Citra.

Nah, berbagai masalah itu bisa menjadi faktor penyebab masalah kesehatan mental seperti stres. Tinggal sendiri di negeri asing dianggap Citra tidaklah mudah. Bila stres datang, beberapa pelajar malah enggan berkonsultasi dengan teman atau dosennya. Hal ini mengakibatkan mereka merasa kesepian, kesulitan belajar, dan akhirnya bisa saja memutuskan untuk menghabisi nyawanya sendiri. "Penting sekali mencari bantuan saat stres di negeri orang. Caranya bisa saja mengobrol dengan teman. Cara lain dengan berbicara kepada dosen tentang kesulitan yang sedang dialami," kata Citra.