TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah anda merasakan susah buang air besar? Dilansir dalam laman resmi Alodokter, platform layanan kesehatan, susah buang air besar terjadi ketika frekuensi buang air besar menjadi kurang.

Baca juga: Sulit Buang Air Besar, Awas Racun Menumpuk. Atasi dengan Tips Ini

Buang air besar selama lebih dari tiga hari atau kurang dari tiga kali dalam seminggu sudah dikategorikan sebagai susah buang air besar. Hal tersebut dikarenakan, setelah tiga hari struktur tinja menjadi lebih keras dan lebih sulit untuk dikeluarkan.

Namun, kondisi susah buang air besar dapat ditangani dengan mengubah gaya hidup, sebagai berikut:

1.Cukupi kebutuhan air putih untuk mencegah dehidrasi dan melunakkan tekstur tinja.
2.Perbanyak mengkonsumsi serat, setidaknya 18-30 gram per hari. Serat bisa didapat dari buah-buahan, sayuran, ataupun sereal dan kacang-kacangan.
3.Ketika buang air besar di toilet duduk, letakkan kaki di atas bangku rendah agar posisi lutut lebih tinggi dari pinggang. Posisi ini membuat kotoran lebih mudah keluar.
4.Perbanyak aktivitas fisik dan sederhana seperti berjalan kaki selama minimal 15 menit sudah cukup, asalkan dilakukan secara rutin.
5.Terapkan rutinitas buang air besar ke toilet, misalnya kapan dan di toilet mana Anda nyaman untuk buang air besar.
6.Jangan menunda untuk buang air besar ketika merasa butuh dan mendesak untuk melakukannya.
7.Bila susah buang air besar terjadi pada anak, berikan buah-buahan dan probiotik untuk memperlancar buang air besar, seperti stroberi, apel, anggur, pir, atau kismis.

Walaupun demikian, apabila dengan mengubah gaya hidup seperti di atas masih belum berhasil buang air besar, konsultasikan ke dokter untuk diberikan resep obat-obat pencahar atau laksatif untuk Anda.