Waspada Dolar Naik, Stres Bisa Mengintai! Cek Solusinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 5 September 2018 10:43 WIB

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Waspada dolar naik, kondisi ekonomi yang tak menentu ini bakal mempengaruhi tingkat stres Anda. Situasi ini pernah diungkapkan sebuah rilis dari American Psychological Association atau APA ketika kondisi ekonomi Amerika memburuk pada 2008. Saat itu, terungkap 80 persen orang Amerika mengatakan bahwa ekonomi adalah sumber stres yang signifikan.

Baca juga: Cegah Spekulan Dolar, BI Perketat Pengawasan ke Bank

Lebih detail APA menyebutkan bahwa sumber stres orang Amerika adalah uang (81 persen), ekonomi (80 persen), pekerjaan (67 persen), dan masalah kesehatan yang mempengaruhi keluarga (67 persen).

Penelitian lain seperti yang diungkapkan Psychology Today juga menyebutkan bahwa perubahan kepribadian dapat menjelaskan peningkatan pendapatan dan peningkatan kepuasan hidup.

Stres memperburuk kondisi penderitanya. Dilaporkan bahwa rasa lelah terkait stres, perasaan mudah marah, juga terjaga sepanjang malam adalah beberapa gejala stres yang terjadi akibat masalah ekonomi itu.
Ilustrasi stres bekerja. AP/Richard Drew
Meskipun kebanyakan orang Amerika berpikir mereka mengelola stresnya dengan baik, tapi kurang dari separuh yang berolahraga untuk mengatasi stres. Teknik pasif tampaknya lebih populer, termasuk mendengarkan musik.

Tragisnya 48 persen dari penderita stres itu mengatasinya dengan cara tak sehat. Yaitu makan berlebihan atau memilih makanan yang tidak sehat untuk mengatasi stres. Delapan belas persen minum alkohol untuk mengatasinya, dan 16 persen merokok.

Psikolog Katherine Nordal, wanti-wanti agar tetap perhatian pada apa yang terjadi di sekitar Anda, tetapi jangan sampai terjebak dalam kehebohan muram dan kelam. Perhatikan situasi khusus Anda dan apa yang menyebabkan Anda stres. Tetaplah berinteraksi dengan keluarga, teman, dan penasihat tepercaya. Penelitian menunjukkan bahwa menerima dukungan dari orang lain efektif dalam mengelola stres. “Jika Anda terus merasa kewalahan oleh stres, maka pertimbangkan untuk mencari bantuan professional, " katanya.

Baca juga: 3 Terapi Depresi, dari Hanya Curhat sampai Kejut Listrik

Sementara itu, Psikolog dari Universitas of Hertfordshire United Kingdom Ben C Fletcher dalam tulisannya di Psychology Today, menyebutkan menghadapi kondisi ekonomi yang berubah-ubah, [seperti angka dolar yang bergerak naik sekarang ini], diharapkan untuk menjadi lebih fleksibel. “Mungkin uang dapat membeli kebahagiaan sampai tingkat tertentu tetapi tidak pada tingkat yang sama dengan mengembangkan kepribadian yang dapat disesuaikan dengan baik dan fleksibel,” katanya. Orang yang dapat menghentikan kebiasaan mereka ketika mereka perlu, lebih mungkin untuk dapat mengubah perilaku yang tidak membantu untuk membangun kehidupan yang lebih memuaskan.

WEBMD | PSYCHOLOGYTODAY

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

14 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya