Rupiah Melemah, Siapa yang Rentan Bermasalah? Tilik Ciri Khasnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 5 September 2018 23:46 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Berita TEMPO.CO tadi malam menyebutkan bahwa dalam situs resmi Bank Indonesia tercatat kurs jual rupiah melemah, bahkan pada siang harinya kurs jual rupiah mencapai level Rp 15.002 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Melemah, Intip Investasi yang Bisa Dipilih

Sementara kurs dollar AS beli berada di Rp 14.852. Adapun Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 14.972 per dollar AS.

Bagaimana menghadapi situasi ini? Psikolog Klinis yang juga mendalami analisis finansial Kasandra Putranto, menyebutkan bahwa kita harus cerdas menghadapai masalah yang juga sedang terjadi di seluruh dunia ini. “Harus cerdas dan tidak mudah termakan berita-berita bohong,” katanya kepada TEMPO.CO Rabu 5 September 2018.

Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1992 ini juga menyebutkan pada dasarnya yang paling terkena imbas tentu saja mereka yang masih mengandalkan dollar. “Termasuk mereka yang menggunakan bahan-bahan dari luar negeri, anaknya yang sekolah di luar negeri, juga kelompok-kelompok spekulan yang justru menahan dolar dengan harapan memperoleh untung,” katanya lewat pesan singkat.

Ditambahkan bahwa ada juga yang rush mengambil simpanan karena ketakutan sehingga akhirnya justru mengganggu cadangan simpanan di bank.

Kasandra juga menyebutkan bahwa harus diakui seringkali memang masalah psikologis lebih banyak mempengaruhi situasi ekonomi. “Ini karena ada rasa cemas takut dan panik daripada masalah ekonomi itu sendiri,” katanya.

Nah, jika dibiarkan, menurut Kasandra kondisi stres atau panik itu bisa jadi tambah parah. “Kalau karakter stresnya tinggi, kemudian makin membebani diri dengan ketakutan-ketakutan. Kemudian muncul emosi negatif, pikiran negatif, dan akhirnya munculah perilaku yang negatif,” katanya.

Agar kondisinya tak berujung buruk, sebaiknya mengenali gejala stres tersebut. Meski bisa jadi mirip dengan stres akibat perilaku lainnya, menurut Kasandara stres karena masalah ekonomi memiliki ciri khas. “Yaitu banyak pikiran, emosional, ada perilaku cemas, takut, panik, marah, kesal, dan seringkali melampiaskan emosinya,” katanya. Salah satu pelampiasan emosinya termasuk menyebar berita bohong alias hoax.

Karena itu, sekali lagi Kasandra wanti-wanti dalam menghadapi situasi ekonomi terkait rupiah melemah ini, supaya masyarakat bersikap cerdas, "Jangan percaya hoax," katanya.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

4 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

7 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

7 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

9 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

10 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

10 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya