Kos atau Apartemen, Apa Pertimbangan Generasi Milenial?

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 6 September 2018 20:27 WIB

Ilustrasi Generasi Milenial. jonathanbecher.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei terhadap generasi milenial menunjukkan hampir separuh berdomisili di Jakarta lebih memilih menghuni tempat kos daripada harus tinggal di apartemen.

Baca; Generasi Milenial Rentan Stres, Atasi dengan Cara Mudah

"Jumlahnya hasil survei kami sekitar 47,4 persen, kemudian sebanyak 47,1 persen berkeinginan untuk tinggal di apartemen, sedangkan sisanya memilih tinggal di kediaman keluarga atau saudara," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda di Jakarta, Rabu 5 September 2018.

Ali mengatakan, berdasarkan survei beberapa lembaga diperkirakan penghasilan rata-rata kaum milenial berkisar Rp6-7 juta/ bulan. Artinya mereka masih dapat membeli properti dengan cicilan Rp2-2,5 juta per bulan atau seharga Rp200-300 jutaan.

Permasalahannya properti dengan harga tersebut sangat terbatas, apalagi di Jakarta. Alih-alih membeli properti jenis apartemen, sebagian dari mereka masih bertahan untuk tinggal di Jakarta di rumah kos-kosan.

Saat ini sebanyak 39,9 persen kaum milenial tinggal di kos/ apartemen dengan besaran sewa di bawah Rp2juta/ bulan, sebesar 38,5 persen menyewa dengan harga Rp 2-3 juta/bulan, 21,6 persen menyewa dengan harga di atas Rp3 juta/bulan.

Advertising
Advertising

Minat kaum milenial untuk tinggal di apartemen, meskipun tidak jauh berbeda dengan minat mereka tinggal di kos-kosan, dalam perjalanannya diperkirakan sebagian besar kaum milenial akan tinggal di apartemen.

Meskipun ingin tinggal di apartemen bukan berarti mereka ingin membeli apartemen. Sebagian besar dari mereka atau sebesar 73 persen tidak berani untuk membeli properti jenis apartemen dan hanya berkeinginan untuk menyewa.

Hanya 7,5 persen yang ingin dan mampu membeli apartemen. Sedangkan selebihnya masih belum menentukan pilihannya.

Sebagian besar milenial menyebutkan luas unit apartemen tipe studio dengan luasan 9-18 meter persegi menjadi favorit bagi mereka untuk tinggal di apartemen. Sebesar 43,5 persen memilih unit-unit apartemen seluas 12-18 meter persegi dan sebesar 33,9 persen memilih unit-unit 9-12 meter.

Dengan luasan yang relatif kecil dibandingkan dengan pasokan apartemen saat ini, maka para pengembang properti sepertinya mulai harus mempertimbangkan faktor luas ini dengan strategi masing-masing, jelas Ali.

Ia mengatakan, survei menunjukkan kalangan milenial lebih nyaman bila dalam satu lantai tidak terlalu banyak unit, lebih kurang 4-10 unit per lantai. Bahkan fasilitas seperti ruang bersama menjadi pertimbangan bagi kaum milenial untuk berkumpul dan bersosialisasi.

Di tengah masyarakat yang individualistis, minat kaum milenial untuk bersosialisasi relatif masih cukup tinggi. Sebesar 42,6 persen menganggap ruang bersama harusnya ada di setiap apartemen.

Selain itu juga fasilitas seperti free wi-fi menjadi faktor terpenting yang diinginkan kaum milenial. Fasilitas ruang kerja bersama meskipun belum terlalu menjadi prioritas namun menjadi salah satu faktor penting dengan faktor pertimbangan yang dipilih kaum milenial sebesar 33,4 persen dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat.

Baca: Generasi Milenial Rela Habiskan Jutaan Rupiah untuk Kecantikan

Dengan melihat survei pasar milenial di atas, para pengembang dihadapkan pada sebuah langkah inovasi untuk dapat menyerap pasar ini dan tidak hanya sekedar membidik kaum milenial, namun tentunya harus disertai dengan preferensi yang benar dan pemahaman yang mendalam terhadap kaum milenial ini, ungkap Ali.

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

1 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

4 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

7 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

8 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

9 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

11 hari lalu

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger menuai kritik setelah menghancurkan rumah dengan arsitektur bersejarah di Los Angeles.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

17 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

25 hari lalu

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.

Baca Selengkapnya

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

25 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya