Ilustrasi anak bermain game di smartphone. huffingtonpost.com
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang kolektor game elektronik zaman dulu, Rizal Noerdin rela merogoh koceknya hingga puluhan juta rupiah demi mengumpulkan koleksi game kesayangannya.
Bagi dia, mengeluarkan uang sebanyak itu tidak terlalu menjadi masalah, asalkan dirinya bisa memperoleh game elektronik atau kaset game 'kuno' yang diinginkan.
"Pepatahnya itu lebih baik menyesal beli daripada menyesal karena tidak beli," kata Rizal saat ditemui dalam pameran Battle of The Toys (BOTT) 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu.
Pria 41 tahun ini sudah hobi mengumpulkan game elektronik lawas sejak dirinya duduk di bangku SMP. Hobi itu kemudian diseriusinya ketika dia berusia 25 tahun.
Ada beragam jenis game elektronik yang dikoleksi, mulai dari gameboy Casio, gameboy Nintendo, Super Nintendo, Sega hingga Play Station 1. Gim-gim dan kaset yang jumlahnya telah mencapai seribuan itu masih terawat dan berfungsi dengan baik.
Rizal mengaku memiliki kepuasan tersendiri saat mengoleksi game elektronik beserta kasetnya. Ada memori indah masa kecil yang terus terngiang kala dirinya berburu kemudian memainkan game dan kaset-kaset, yang kini mungkin sudah cukup sulit diperoleh itu.
Pasar loak menjadi tempat favorit Rizal untuk menelusuri jejak game elektronik dan kaset-kaset langka. Di sana, dia kerap bertemu dengan sesama kolektor game elektronik lainnya. Lambat laun koleksinya pun terus bertambah.
Kini Rizal mulai menjual sebagian game elektronik dan kaset-kaset koleksinya. Harga jual yang terus berlipat ganda menjadi salah satu alasannya.
Namun selain itu, Rizal juga memiliki sebuah tujuan yang bisa dibilang baik, yakni mengajak orang-orang seusianya untuk bernostalgia kembali dengan keseruan game-game elektronik zaman dulu yang pernah sangat populer pada masanya. "Mereka bisa cerita pada anaknya dulu ayah mainannya seperti ini, nih" tandas pria yang tergabung dalam komunitas Old Retro Game Indonesia itu.