Ilmu tentang Pekerja Film Semakin Dinikmati

Jumat, 14 September 2018 10:30 WIB

Sutradara Hanung Bramantyo saat ditemui dilokasi syuting pembuatan film yang berjudul Hijab dikawasan wisata Kotatua, Senin 13 Oktober 2014. Film yang diperankan sejumlah selebriti Carissa Putri, Natasha Rizki, Tika Bravani, Zaskia Adya Mecca, Ananda Omesh, NIno Fernandez, Mike Lucock dan Dion Wiyoko yang menceritakan kisah nyata dari perjalanan kehidupan istri Hanung, Zaskia Adya Mecca. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Industri film tengah membutuhkan banyak pekerja. Sekolah dan kursus akan menjadi ujung tombak untuk melahirkan para pekerja di bidang ini. Salah satu sekolah film yang lulusannya sudah dikenal publik adalah Fakultas Film dan Televisi (FFTV) Institut Kesenian Jakarta. Fakultas ini berdiri sejak 1971 dan sudah menghasilkan banyak sekali alumnus yang berkecimpung dan berprestasi di bidang film, misalnya Riri Riza, Hanung Bramantyo, dan Mira Lesmana.
FFTV IKJ saat ini memiliki pilihan program diploma III dan strata I. Mereka juga memiliki sejumlah peminatan studi, seperti produksi, penyutradaraan, penulisan skenario, tata kamera, dan tata artistik. “Mereka baru bisa mengambil peminatan itu di semester lima, tapi ada syarat nilainya,” kata Dekan FFTV IKJ, R.B. Armantono, saat ditemui pada akhir Agustus lalu.

Baca: Fakta Soal Henry Golding Aktor dalam Film Crazy Rich Asians

Armantono mengatakan saat ini peminatan yang tengah digandrungi mahasiswanya adalah editing dan penulisan skenario. Ia menuturkan peminatan ini sering berubah, tergantung tren yang ada. Selain itu, mahasiswa melihat kondisi dan kebutuhan lapangan pekerjaan.
Armantono menjelaskan, mereka menerapkan konsep interdisipliner dalam perkuliahan. Maksudnya, film tak bisa lagi dipisahkan dari seni lain. Makanya, mereka menghadirkan sejumlah mata kuliah yang tak berhubungan dengan film. Alasannya, perkembangan medium untuk memutar film tak hanya layar, bisa juga bergabung dengan seni lain, misalnya pertunjukan tari.

Hal berikutnya, kata Armantono, adalah mengajak mahasiswa mengenal lingkungan dan budaya. Tiap tahun mahasiswa diajak ke suatu daerah untuk melakukan riset dan menciptakan karya berdasarkan ide dari tempat itu. Armantono merasa pengembangan konten-konten lokal perlu mendapat perhatian. Konten seperti ini tak dimiliki sineas di Amerika Serikat dan Eropa.

IKJ juga menjalin kerja sama dengan semua lembaga pendidikan film dan televisi di Indonesia. Hal ini dilakukan agar pengembangan dunia perfilman tidak terpusat di Jakarta. Sebab, tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing.

Armantono mengungkapkan, jumlah peminat yang ingin belajar tentang film di FFTV IKJ terus meningkat tiap tahun. Mereka yang sudah lulus pun dianggap cukup efektif untuk langsung terjun ke industri. “Tidak menunggu lulus pun, mahasiswa di sini sudah kerja.” Mereka yang ingin berkuliah di sana, selain menjalani sejumlah tes, harus membawa hasil karya untuk ditonton dan dinilai oleh tim pengajar. Armantono menjelaskan, beberapa tahun terakhir semua pendaftar sudah membawa karya yang hasilnya sudah cukup baik.

Baca: The Predator Serbu Bioskop Tanah Air, Banyak Adegan Brutal

Advertising
Advertising

Bukan hanya di IKJ, peminat untuk belajar film SAE Institute juga terus meningkat. Para mahasiswa, menurut Head of Film Coordinator SAE Institute Ali Munandar, juga sudah bekerja di industri meski belum lulus. Adapun bidang-bidang yang paling diminati kini adalah sinematografer dan penulisan skenario. Meski di SAE tidak dikenal peminatan seperti di IKJ, pada satu tahun terakhir mahasiswa bisa memilih bidang tertentu untuk didalaminya.

Baca: Selain Crazy Rich Asians, Ini Film tentang Pasangan Beda Kasta

SAE Institute hadir di Jakarta sejak 2011 dan sempat membuka ruang perkuliahan di Mal FX sebelum pindah ke sebuah gedung di Pejaten, Jakarta Selatan. Sampai saat ini, mereka sudah membuka program film untuk diploma III dan IV serta strata I. Selain itu, mereka membuka kursus singkat bagi yang ingin mempelajari film.

Penumbuhan karakter di luar aspek teknis pembuatan film juga menjadi perhatian SAE. Mahasiswa diajari untuk mengetahui dengan baik alasan dia memilih belajar film. Sebab, saat ini soal teknis pembuatan film bisa dipelajari di mana saja dengan perkembangan teknologi yang ada. “Yang paling penting karakter dan mentalitas,” ucapnya kepada Tempo, akhir Agustus lalu.

Berita terkait

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

7 jam lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

1 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

3 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

5 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

6 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

6 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

7 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

7 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

10 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

13 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya