Nutrisi Kuliner Ini Lebih Kaya dari Beras, Apa Itu Mi Soba?

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Senin, 24 September 2018 17:13 WIB

kuliner Jepang -soba (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai olahan soba menjadi sajian dalam acara pengenalan kuliner dan budaya makan Jepang, untuk memperingati 45 Tahun Kerja Sama Jepang dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Baca juga: Tak Hanya Lezat, Makanan Pembuka Khas Jepang ini Juga Halal

Mi soba dengan saus karasumi pasta, kakiage soba, soba dango dessert sebagai makanan pencuci mulut, hingga teh soba dicicipi oleh para duta besar dan sejumlah undangan di ASEAN Secretariat, Jakarta, Senin.

"Soba biasanya tumbuh di daerah pegunungan Jepang. Nutrisinya lebih kaya daripada beras sehingga baik untuk dikonsumsi setiap hari," kata Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kazuo Sunaga saat memberikan sambutan.

Tumbuhan serealia yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

Meskipun masyarakat Indonesia sudah cukup akrab dengan makanan Jepang seperti sushi dan ramen, namun menurut Dubes Sunaga soba belum banyak dikenal masyarakat di Tanah Air.

"Karena itu saya ingin memperkenalkan kenikmatan soba. Masyarakat Jepang sangat sering makan soba terutama untuk makan siang, kami menyukainya karena teksturnya yang ringan," kata dia.
mi soba (pixabay.com)
Jenis gandum dengan nama Latin Fagopyrum esculentum ini juga merupakan salah satu makanan tradisional Jepang (washoku) yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda pada 2013.

Menurut Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporasi AKP Mochtan, pemilihan soba sebagai sajian kuliner untuk memperingati persahabatan Jepang dan ASEAN sangat tepat.

"Masyarakat Jepang punya tradisi makan toshikoshi soba saat Tahun Baru sebagai simbol sambung-menyambung. Ini juga yang diharapkan agar hubungan antara Jepang dan ASEAN bisa terus sambung-menyambung," tutur Mochtan.

Menikmati soba juga bisa menjadi salah satu cara memahami budaya masyarakat Jepang yang sangat menghargai waktu, karena pada umumnya masyarakat Jepang memakan soba yang dijual di dekat stasiun-stasiun kereta, sambil berdiri.

"Ada namanya tachigui soba yaitu mi soba yang dijual di kedai-kedai dekat stasiun kereta, biasanya orang menyantapnya sambil berdiri," kata Mochtan.

Mochtan berharap kemitraan strategis Jepang dan ASEAN yang telah terjalin selama 45 tahun bisa terus ditingkatkan bukan hanya pada sektor-sektor kerja sama tetapi juga hubungan antarmasyarakatnya.

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

3 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

7 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

9 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya