Hari Batik Nasional, Ini Kisah Batik Masuk Daftar di UNESCO

Reporter

Anisa Luciana

Editor

Susandijani

Selasa, 2 Oktober 2018 12:35 WIB

Barang koleksi pribadi pejabat yang akan dilelang di Galeri Nasional, Jakarta, 27 Februari 2018. Beberapa barang yang menarik perhatian antara lain koleksi kain Nusantara milik Mufidah Kalla dengan nilai limit rata-rata Rp 500 ribu, juga atasan batik milik Sri Mulyani dengan nilai limit Rp 5 juta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa, 2 Oktober 2018, Indonesia memperingati Hari Batik Nasional yang ke-9 sejak Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO masuk ke dalam daftar representatif Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.

Baca juga: Hari Batik Nasional: Ayo Pakai Batik, Tilik Gaya Modisnya

Peresmian itu dilakukan dalam Fourth Session of the Intergovernmental Committee tentang Warisan Budaya Nonbendawi di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009 .

UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Representative List karena telah memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia; memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya Nonbendawi pada saat ini dan di masa mendatang.

UNESCO mengakui Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia; mulai dari lahir sampai meninggal, bayi digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang meninggal ditutup dengan kain batik.
Ilustrasi pria mengenakan batik dan sepatu keds. Zalora.com
Pakaian batik dengan corak sehari-hari juga banyak dipakai dalam kegiatan bisnis dan akademis, sementara berbagai corak lainnya dipakai dalam upacara pernikahan, kehamilan, kebutuhan non sandang dan berbagai penampilan kesenian. Kain batik bahkan memainkan peran utama dalam ritual tertentu.

Berbagai corak Batik Indonesia menandakan adanya berbagai pengaruh dari luar, mulai dari kaligrafi Arab, burung phoenix dari Cina, bunga cherry dari Jepang, sampai burung merak dari India atau Persia.
Koleksi batik untuk pria dari Iwan Tirta. istimewa
Tradisi membatik diturunkan dari generasi ke generasi. Pada awalnya, batik merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Jawa. Boleh jadi, terkadang suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Artinya, beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.

Dengan pengakuan UNESCO dan ditetapkannya Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, diharapkan dapat kian memperkuat posisi batik sebagai jati diri sekaligus identitas bangsa Indonesia.

Baca: Hari Batik Nasional, Indonesia Jadi Kiblat Busana Etnik Dunia?

ANTARA | HADRIANI P

Berita terkait

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

4 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

4 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

6 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

7 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

7 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

10 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

17 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya