Pecinta Binatang Kirim 136 Kilogram Pakan untuk Hewan Korban Palu

Kamis, 11 Oktober 2018 21:30 WIB

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org

TEMPO.CO, Solo - Di lokasi bencana, bukan hanya manusia yang membutuhkan pertolongan. Berbagai jenis hewan, mulai dari peliharaan, ternak, hingga binatang liar, juga musti mendapatkan uluran tangan. “Maka itu kami membuat gerakan setengah kilo pakan untuk Palu,” kata Ketua Rumah Difabel Meong, Tomy Kristanto, saat ditemui Tempo di rumahnya di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Solo, pada Rabu, 10 Oktober 2018.

Baca: Goo Hara Suka Hewan, Cek 4 Manfaatnya untuk Kesehatan Mental

Rumah Difabel Meong adalah salah satu wadah bagi para pecinta hewan di Solo Raya yang berfokus pada upaya penyelamatan dan perawatan kucing-kucing difabel yang terlantar. Meski sudah bergerak sejak 2015, Rumah Difabel Meong baru akan diluncurkan secara resmi pada November mendatang.

Memanfatkan media sosial facebook untuk mengkampanyekan gerakan donasi berupa pakan untuk hewan korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, sejak Kamis pekan lalu, Rumah Difabel Meong telah mengumpulkan sekitar 136 kilogram pakan. “Rinciannya 126 kilogram pakan kucing dan 10 kilogram pakan anjing. Pakan kering itu bisa untuk segala usia. Kemarin (Selasa) kami sudah mengirimkan 70 kilogram pakan ke Palu lewat kargo nasional,” kata Tommy yang juga membuka usaha jasa perawatan kucing di rumahnya.

Ilustrasi anjing dan kucing. shutterstock.com

Tomy mengatakan, sumbangan langsung berupa pakan hewan mayoritas dari masyarakat Solo Raya atau eks-Karesidenan Surakarta. Sedangkan para pecinta hewan dari luar Solo Raya hingga luar Pulau Jawa mengirimkan sumbangannya dalam bentuk uang yang ditransfer. “Ada dari Surabaya, Jambi, Palembang, dan Kalimantan. Total uang yang terkumpul Rp 600.000. Donasi masih kami buka sampai Sabtu, 13 Oktober,” kata Tomy. Untuk menyalurkan bantuannya, Rumah Difabel Meong bekerja sama dengan sejumlah komunitas pecinta hewan yang di Sulawesi Tengah.

“Di Palu ada Mbak Wisna, koordinator catlover Sulawesi Tengah. Ada juga Mas Bimbim dari Komunitas Clow Jakarta dan relawan dari Jakarta Animal Aid network. Di sana mereka melakukan penyelamatan sekaligus pendataan. Kami masih menunggu kabar dari Palu. Kalau butuh obat-obatan, bisa kami belikan dari sini menggunakan sumbangan yang berupa uang,” kata Tomy.

Baca: Penanganan Rabies, Hewan Peliharaan Dipasangi Microchip

Advertising
Advertising

Tomy menambahkan, gerakan setengah kilo pakan untuk Palu berawal dari gerakan serupa untuk Lombok yang diguncang gempa pada 5 Agustus lalu. “Untuk Lombok, kami mengirimkan 52 kilogram pakan dan sejumlah obat-obatan. Totalnya senilai Rp 1,7 jutaan. Saat itu kami juga menerjunkan dua relawan untuk membantu dr. Irvan Sabri, dokter hewan di Lombok,” kata Tomy.

Berita terkait

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

3 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

9 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

9 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

14 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

14 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

14 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

15 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

16 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

20 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

22 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya