Meghan Markle Hamil, Ini Peran Pangeran Harry Menjadi Ayah

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 16 Oktober 2018 14:10 WIB

Meghan, Duchess of Sussex ditemani suaminya, Pangeran Harry saat menghadiri (Dari kiri) pesta kebun di Istana Buckingham di London, Inggris, 22 Mei 2018. Dress yang dikenakan oleh Meghan merupakan karya label fesyen Inggris, Goat. (Dominic Lipinski/Pool Photo via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Meghan Markle dan Pangeran Harry sedang menantikan kelahiran anak pertama mereka. Kabar bahagia yang ditunggu-tunggu tersebut dikonfirmasikan secara langsung oleh pihak Istana Kensington pada Senin, 15 Oktober 2018. Dilansir dari HelloMagazine, saat ini kehamilan Meghan Markle diperkirakan sudah berusia 12 minggu.

Baca: Meghan Markle Hamil 3 Bulan dan Lalui Perjalanan 20 Jam

“Yang Mulia Duke dan Duchess of Sussex dengan penuh kebahagiaan mengumumkan bahwa Duchess of Sussex sedang mengharapkan kelahiran bayinya pada musim semi 2019,” kata pihak Istana Kensington dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir People, merujuk pada gelar yang disandang keduanya.

Menjadi ayah baru tidak mudah bagi sebagian orang. Apakah kira-kira Pangeran Harry bisa beradaptasi menjadi ayah baru?

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan memang sangat dibutuhkan. "Anak tidak hanya membutuhkan kenyamanan dari ibu, tapi juga interaksi dengan ayah untuk melatih kognitif, aspek sosial, dan perkembangan emosi," kata Rini Hildayani, psikolog Universitas Indonesia kepada Tempo pada 2015 silam.

Seorang anak laki-laki membelai jenggot Pangeran Harry, dengan disaksikan istrinya, Meghan Markle, Duchess of Sussex, di lapangan di Croke Park, Dublin, Irlandia, Rabu, 11 Juli 2018. Anggota Kerajaan Inggris ini sedang melakukan kunjungan hari kedua ke Irlandia. AP/Dominic Lipinski

Sejumlah riset menunjukkan banyak dampak positif peran aktif ayah dalam pengasuhan bagi anak. Satu yang dikutip Rini adalah penelitian Dokter Paul Ramchandani dari Imperial College London pada 2012. Riset tersebut menunjukkan bayi yang sejak usia 3 bulan berinteraksi intensif dengan ayahnya tumbuh jadi bayi yang minim masalah perilaku pada usia 12 bulan. Studi itu menyatakan anak yang banyak didampingi ayahnya akan tumbuh dengan lebih bahagia secara psikologis.

Advertising
Advertising

Penelitian lain menunjukkan bayi yang banyak berinteraksi dengan ayahnya-- termasuk dalam kegiatan pengasuhan dan bermain--secara kognitif memiliki nilai lebih tinggi pada usia 6 bulan dibandingkan sepantarannya yang minim interaksi. Dampak positif peran ayah terus dirasakan sampai masa remaja.

Penelitian itu menyatakan anak yang dekat dengan ayahnya memiliki rata-rata nilai akademis lebih tinggi ketimbang teman-temannya pada usia 7 tahun. Di usia remaja, mereka terbukti jadi pribadi yang lebih toleran ketimbang seumurannya yang tidak lengket dengan ayahnya. Emosi mereka juga lebih stabil dan tidak rentan stres.

Masalahnya, belum banyak orang tua yang menyadari pentingnya peran ayah dalam pengasuhan. Saat ini, kampanye baru sebatas "Ayah Siaga", siap antar jaga selama kehamilan. Seolah-olah, setelah bersalin, pengasuhan sepenuhnya jadi tanggung jawab ibu. Sedangkan ayah kembali ke peran awalnya, mencari nafkah.

Meghan Markle dan Pangeran Harry. Instagram/@kensingtonroyal

Upaya mendekatkan ayah-anak sering terbentur peran ayah sebagai "penegak hukum" dalam keluarga. Mudah didapati ibu yang menakut-nakuti anaknya bahwa ayah akan marah jika si anak emoh melakukan perintah ibu. Walhasil, anak tergerak atas dorongan ketakutan pada bapaknya.

Bukan berarti ayah yang dekat dengan anaknya melunturkan disiplin dalam keluarga. Kenyamanan dan rasa sayang yang terbangun antara ayah dan anak, Rini melanjutkan, bisa membuat anak lebih patuh. "Ini penerapan disiplin yang lebih menyenangkan," ujarnya.

Baca: Kerajaan Inggris Umumkan Meghan Markle Hamil

Maka, sesibuk apa pun orang tua, Rini melanjutkan, ia perlu meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan anak. Masa sebelum tidur merupakan waktu paling tepat untuk membangun kedekatan, baik lewat mengobrol, bercerita, maupun membacakan dongeng.

KORAN TEMPO

Berita terkait

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

4 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Syuting Serial Netflix, Pangeran Harry dan Meghan Markle Fokus Olahraga Polo

17 hari lalu

Syuting Serial Netflix, Pangeran Harry dan Meghan Markle Fokus Olahraga Polo

Pangeran Harry sedang bekerja keras untuk serial Netflix baru yang berfokus pada olahraga polo

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

18 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

21 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

22 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

22 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

27 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

29 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

31 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya