Faktor Pemicu Kanker Limfoma Non-Hodgkins yang Dialami Paul Allen

Reporter

Anisa Luciana

Editor

Susandijani

Rabu, 17 Oktober 2018 08:50 WIB

Ilustrasi kanker pada pria. Shutterstock

TEMPO.CO, Seattle - Microsoft Co-Founder Paul Allen meninggal karena komplikasi kanker limfoma non-Hodgkin pada Senin sore, 15 Oktober 2018.

Baca juga: Paul Allen Wafat, Apa Itu Kanker Limfoma Non-Hodgkin?

Allen's Vulcan Inc. mengumumkan bahwa dia meninggal di Seattle pada usia 65 tahun. Disebutkan pula bahwa awal Oktober, Allen mengungkapkan bahwa dia telah memulai pengobatan untuk limfoma non-Hodgkin, jenis kanker sama yang dirawatnya pada tahun 2009. Kanker ini pertama kali didiagnosis di tubuhnya pada 1983. Saat yang sama ketika Allen meninggalkan Microsoft, perusahaan yang didirikan bersama Bill Gates.

Dalam kebanyakan kasus, orang yang didiagnosis dengan limfoma non-Hodgkin tidak memiliki faktor risiko yang jelas. Tapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko limfoma non-Hodgkin. Yaitu:

1. Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan
Jika Anda pernah transplantasi organ, Anda lebih rentan karena terapi imunosupresif telah mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan penyakit baru.
ilustrasi obat(pixabay.com)
2. Infeksi dengan virus dan bakteri tertentu
Virus yang terkait dengan peningkatan risiko limfoma non-Hodgkin termasuk infeksi HIV dan Epstein-Barr. Bakteri terkait dengan peningkatan risiko limfoma non-Hodgkin termasuk Helicobacter pylori yang menyebabkan ulkus.

3. Bahan kimia
Bahan kimia tertentu, seperti yang digunakan untuk membunuh serangga dan gulma, dapat meningkatkan risiko mengembangkan limfoma non-Hodgkin.

4. Usia tua
Limfoma non-Hodgkin dapat terjadi pada semua usia, tetapi risiko meningkat seiring bertambahnya usia, yang mana paling sering terjadi pada orang di atas usia 60 tahun.

Selanjutnya, Bagaimana mengenali tingkatan stadium kanker limfoma non-Hodgkin?
<!--more-->

Kanker limfoma non-Hodgkin pun terbagi menjadi beberapa tingkatan:

Stadium 1 - kanker terbatas pada satu kelompok kelenjar getah bening, seperti kelenjar leher atau selangkangan, baik di atas atau di bawah diafragma (lembaran otot di bawah paru-paru).

Stadium 2 - dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening terpengaruh, baik di atas atau di bawah diafragma.

Stadium 3 - kanker telah menyebar ke kelompok kelenjar getah bening di atas dan di bawah diafragma.
ilustrasi kanker (pixabay.com)
Stadium 4 - kanker telah menyebar melalui sistem limfatik dan sekarang ada di organ atau sumsum tulang.

Terkadang, tingkatan kanker limfoma non-Hodgkin ditambahkan huruf "A" atau "B" untuk menunjukkan apakah Anda memiliki gejala tertentu atau tidak.

Huruf "A" diletakkan setelah status stadium kanker apabila Anda tidak memiliki gejala tambahan selain pembengkakan kelenjar getah bening, sementara huruf "B" diletakkan jika Anda memiliki gejala tambahan seperti penurunan berat badan, demam, atau berkeringat di malam hari.

Dalam beberapa kasus, huruf lain juga digunakan untuk menunjukkan di mana kanker pertama kali berkembang. Misalnya, "E" (extranodal) berarti kanker berkembang di luar sistem limfatik.

Baca juga: 13 Fakta Paul Allen, dari Peretas Komputer sampai Jago Main Gitar

THEGUARDIAN | ABC.NET.AU | MAYOCLINIC | NHS

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

4 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

1 hari lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Microsoft Komitmen Investasi Rp 27,6 T, untuk Pelatihan AI hingga Developer GitHub

1 hari lalu

Microsoft Komitmen Investasi Rp 27,6 T, untuk Pelatihan AI hingga Developer GitHub

Ada 840 ribu orang yang akan menikmati pelatihan Microsoft. Sepuluh ribu developer dipersiapkan jadi ahli AI.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

1 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

1 hari lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

2 hari lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya