Waspada, Dampak Malas Rawat Gigi Usai Veneer
Reporter
Antara
Editor
Mitra Tarigan
Sabtu, 27 Oktober 2018 14:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Prosedur veneer gigi saat ini menjadi salah satu bentuk perawatan yang populer terutama bagi mereka yang ingin tampilan giginya lebih rapi. Hal itu dikatakan Dharma Satya dari rumah sakit gigi dan mulut YARSI.
Baca: Kondisi Gigi Cemin Kesehatanmu, Ini Alasannya
Dharma mengatakan, setelah menjalani prosedur ini, Anda jangan malas melakukan perawatan kalau tidak ingin merasakan dampak buruknya. "Kalau tidak benar perawatan, bibir semakin tebal. Karena dilapisi (gigi) tetapi tidak dilakukan pengurangan. Jadi bibir semakin maju. Maka perlu ada penjelasan," kata dia di Jakarta, Jumat 27 Oktober 2018.
Perawatan ini, kata Dharma, seperti rutin melakukan pembersihan karang gigi dan menjaga gigi agak tidak berlubang. Berbeda dari prosedur whitening atau memutihkan gigi, mereka yang menjalani veneer gigi tidak perlu menghindari makanan tertentu agar warna gigi tak berubah seperti semula. "Tidak ada masalah pada warna karena gunakan bahan porcelain, dia tidak menyerap warna. Beda dengan whitening, dia akan menyerap," kata Dharma.
Baca: Tips Cara Menghilangkan Bulu dengan Pasta Gigi, Mau Coba?
Dia menambahkan, prosedur veneer tidak bisa diterapkan pada semua kondisi gigi, misalnya yang kerusakannya parah. "Kalau kondisi gigi sudah rusak enggak bisa diveneer. Karena pegangannya tidak ada lagi. Veneer kan menempel pada permukaan emailnya. Sedangkan kalau kerusakan sudah massive, sampai kena dentinnya sudah tidak bisa dengan veneer tetapi menggunakan crown," kata dia.