4 Penyakit Ini Bisa Turunkan Gairah Seks, Diabetes juga?

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Senin, 29 Oktober 2018 20:38 WIB

ilustrasi pria ALS (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan hubungan seksual dengan pasangan merupakan salah satu kesenangan terbesar dalam hidup. Tetapi, masalah kesehatan jangka panjang nyatanya dapat menurunkan gairah seks seseorang.

Baca juga: Ini Dia 4 Manfaat Seks untuk Pria, Berapa Idealnya per Minggu?

Setiap orang pasti tidak ingin merasakan tidak dapat cukup terangsang atau bahkan mengalami kesulitan mencapai orgasme. Oleh karena itu, mengetahui apa masalah yang dideritanya dapat menjadi langkah pertama untuk menemukan solusi. Berikut adalah 4 penyakit yang dapat mengganggu gairah seks:

1. Penyakit Jantung
Kesehatan jantung dan kesehatan seksual sangatlah terhubung. Bahkan, setiap kondisi yang menyebabkan penyempitan arteri dapat mempengaruhi fungsi seksual seseorang sehingga menyebabkan disfungsi ereksi. Menurut spesialis urologi di Klinik Lahey di Burlington, Nelson Bennett, penyakit jantung, merokok, dan tekanan darah tinggi adalah kontributor paling besar untuk disfungsi ereksi. Itu berarti mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit jantung (dan menendang kebiasaan merokok itu juga) dapat melakukan banyak hal untuk meningkatkan kehidupan seks para pria.

2. Diabetes
Faktor risiko disfungsi ereksi atau DE lainnya adalah diabetes. Gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf dari waktu ke waktu. Kerusakan ini yang kemudian menghambat aliran darah ke organ seks pria. Akibatnya, masalah yang meliputi ereksi dan ejakulasi akan diderita. Sebuah penelitan menunjukan bahwa pria yang memiliki diabetes akan terjangkit disfungsi ereksi 15 tahun lebih cepat dari penderita impotensi secara umum. Perawatan untuk diabetes dapat dilakukan dengan kombinasi obat dan pilihan gaya hidup sehat.
Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
3. Rendahnya Testosteron
Laki-laki yang tidak cukup memproduksi hormon testosteron tidak akan menemukan dorongan seksual yang tinggi. Secara alamiah, rendahnya testosteron terjadi karena pertambahan usia. Langkah pertama untuk mengatasinya adalah dengan cara meningkatkan tingkat aktivitas, mempertahankan pola makan yang sehat dan mengurangi berat badan. Apabila gaya hidup baru tidak dapat mengatasinya, beberapa pria mungkin membutuhkan penggantian testosteron melalui terapi.

4. Penyakit Willis-Ekbom
Penyakit Willi-Ekbom atau yang lebih dikenal sebagai Restless Legs Syndrome (RLS) adalah kondisi neurologis yang menyebabkan seseorang memiliki keinginan yang tidak terkontrol untuk menggerakan kaki. Sebuah penelitian baru dalam jurnal Sleep menemukan bahwa pria yang terserang penyakit ini 78 persen lebih mungkin memiliki disfungsi ereksi dibandingkan pria sehat. Hal ini berhubungan dengan ketidakseimbangan zat kimia dopamin di otak yang berfungsi untuk mengontrol pergerakan otot keduanya. Banyak pilihan gaya hidup yang disarankan untuk penyakit ini, seperti olahraga, berhenti merokok, dan membatasi penggunaan alkohol, sehingga dapat meningkatkan kehidupan seks.

Baca juga: Ssst.. Begini Gaya John Mayer Buka-bukaan Soal Wanita dan Seks

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WEB MD | EVERYDAYHEALTH

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya