Kurang Aktivitas Fisik Bisa Pengaruhi Stres

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 2 November 2018 20:29 WIB

ilustrasi stres (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Elizabeth T. Santoso, mengemukakan bahwa kasus kekerasan dalam rumah tangga semakin meroket dipicu oleh stres, di antaranya, kasus pembunuhan satu keluarga yang terjadi baru-baru ini di Palembang.

Baca: 5 Pemicu Psoriasis, dari Stres sampai Keputihan

“Kasus kekerasan dalam keluarga itu dipicu awalnya dari ketidakbahagiaan hubungan istri dan suami. Itu stimulus awalnya. Sebenarnya, banyak trauma yang belum selesai dalam diri sendiri,” kata Elizabeth saat ditemui usai media workshop Tension and Trauma Releasing Excerises (TRE) di Jakarta, Jumat 2 November 2018.

Penulis buku “Raising Children in Digital Era” memaparkan bahwa stres itu reaksi tubuh dan pikiran terhadap tantangan dan tuntutan sehari-hari.

“Penyebab stres antara lain kondisi biologis. Misalnya, sakit atau kecelakaan. Kemudian, lingkungan, tinggal di lingkungan yang bising, berpolusi dan tidak sehat. Lalu, pola pikir, seperti apa yang diharapkan berbeda dengan realitas,” kata Elizabeth.

Selain itu, ada pula perilaku negatif seperti gaya hidup tidak sehat, contohnya merokok, napza, alkohol, dan kurang aktivitas fisik yang mempengaruhi stres. “Kondisi dan dinamika kehidupan juga menyebabkan stres, seperti perceraian, kematian, pemecatan, konflik dengan kolega dan pasangan,” kata Lizzie sapaan Elizabeth.

Advertising
Advertising

Berkaitan dengan kasus kekerasan rumah tangga, lanjutnya, lebih banyak disebabkan oleh urusan rumah tangga dan hubungan antar pasangan. “Karena pasangan itu yang paling mengerti diri kita. Begitu ada sesuatu yang ‘menusuk’ bisa menyebabkan stres, marah, hingga pembunuhan,” kata Lizzie.

Stres sendiri, ungkapnya, sudah dirasakan manusia sejak awal kehidupan. Dan tanpa disadari ada beberapa kondisi stres yang menyebabkan syok dan trauma. Misalnya, tertimpa bencana alam, korban pelecehan, kecelakaan, dan lain sebagainya. “Trauma menyebabkan reaksi yang intens, seperti ketakutan, kemarahan, kesedihan, ataupun rasa bersalah. Bila tidak ‘diintervensi’ akan berdampak panjang dan termanifestasi dengan munculnya gangguan fisik dan emosi,” katanya.

Baca: Stres Bisa Menular dan Berbuntut Panjang, Cek Penjelasannya

Ia menyarankan agar orang sejak dini mengintervensi dengan melakukan pelepasan stres melalui kecerdasan tubuh yang disebut TRE.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

23 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya