Waspada Kelainan Jantung Bawaan pada Anak, Intip Ciri Ini
Reporter
Tabloid Bintang
Editor
Mitra Tarigan
Senin, 5 November 2018 08:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan jantung bawaan perlu kembali dilakukan setelah bayi lahir. Spesialis anak dari Poliklinik Advance RSIA Bunda Jakarta Pusat, Abdullah Reza, menjelaskan si kecil dianjurkan menjalani pemeriksaan menggunakan oksimeter atau alat pengukur kadar oksigen dalam darah, sekalipun dokter menyatakan ia lahir dalam kondisi sehat dan lengkap.
Baca: Agar Tidak Diakses Anak-Anak, Ini Syarat Utama Rokok
“Caranya, tangan kanan dijepit dengan oksimeter kemudian alat itu dijepitkan di kaki kiri atau kanan. Kalau perbedaan kadar oksigen di tangan dan kaki lebih dari 10 persen, Anda harus curiga si kecil mengidap kelainan jantung. Pemeriksaan ini bisa dikerjakan perawat ketika bayi berusia 48 jam. Kelainan jantung juga bisa dideteksi dengan memperhatikan tumbuh kembang anak. Kalau pertambahan berat badannya tidak bagus, saat menyusu mulutnya sering melepas puting ibu, dan lidahnya membiru, Anda harus curiga,” Abdullah memaparkan.
Jika si kecil resmi divonis mengidap kelainan jantung bawaan, bukan berarti umurnya tidak panjang. “Deteksi dini dengan oksimeter memperbesar peluang sembuh hingga 50 persen. Kalau bayi dicurigai mengalami kelainan jantung, pastikan dulu jenis kelainan jantungnya ke dokter spesialis anak subkardiologi atau dokter spesialis jantung subanak. Setelah ketahuan jenisnya, Anda harus memikirkan tiga hal: nutrisi, stimulasi, dan imunisasi,” ujarnya.
Ingat, kelainan jantung pada anak dan orang dewasa tidak bisa disamakan. Kelainan jantung pada orang dewasa biasanya dipengaruhi gaya hidup dan pola makan. Kelainan jantung anak biasanya berupa kelainan bentuk yang berdampak pada fungsi organ.
Baca: Tips Agar Dongeng pada Anak Lebih Menarik
“Makanya tidak ada makanan pantangan bagi anak yang mengidap kelainan jantung bawaan. Bahkan, si kecil disarankan mengasup makanan tinggi kalori karena berat badannya susah naik. Jarang ada anak pengidap kelainan jantung yang gendut,” pungkas