Kemal Mochtar Sempat Sering Gagal Diet, Ternyata Ini Masalahnya

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 8 November 2018 05:50 WIB

Kemal Mochtar. Tabloidbintang.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menjalani diet bukan lah hal mudah. Tak jarang banyak dari mereka yang gagal menurunkan berat badan meski telah mengikuti program yang direncanakan. Kemal Mochtar membagikan kisah suksesnya menurunkan berat badannya sebanyak 56 kilogram.

Baca: Berhasil Turun 56 Kilogram, Ini Alasan Kemal Mochtar Diet

Kemal Mochtar mengatakan, kebanyakan mereka yang gagal menjalani diet karena asal mengikuti program tanpa konsultasi pada ahlinya. Sementara setiap orang punya progran diet masing-masing dan tidak dapat disamakan. "Nah itu, riset boleh tapi konsultasi juga sama expert. Dulu gue juga enggak gitu. Main beli aja katering diet, kok enggak turun-turun ya. Lo riset dulu, jangan asal diet, jangan asal ikut-ikutan," kata Kemal Mochtar, kepada Tabloidbintang.com, Senin 5 November 2018.

Ia mengatakan saat ini temannya yang juga ingin diet dan sedang melakukan konsultasi dengan dokter nutrisi adalah Tike Priatnakusumah. Ternyata ahli nutrisi mengatakan ada perbedaan diet yang harus dijalankan Tike dengan Kemal. "Dia boleh yogurt gue enggak. Setiap orang beda-beda," katanya.

Kemal Mochtar mengatakan, niat yang kuat, komitmen, dan juga disiplin, menjadi kunci kesuksesan seseorang menjalani diet. Jika tidak, menurut Kemal lebih baik tidak usah diet karena harga yang harus dibayar tidak murah. "Kalau belum niat banget, jangan diet. Lo harus niat banget. Kalo masih on off jangan, lo buang-buang waktu, tenaga, uang. Lo kira diet murah? Kagak, mahal. Lo buang-buang emosi, tanya ada enggak orang diet yang enggak marah, enggak ada pak. Sensitif, marahan. Lo kira diet enggak sensi? Sensi pak," katanya.

Perubahan fisik Kemal Mochtar (Tabloidbintang.com)

Kemal Mochtar melanjutkan, dukungan dari lingkungan sekitar juga penting demi kesuksesan menjalani diet. Dia bersyukur semasa diet, orang-orang di sekitar sangat mendukung. Tak terkecuali perusahaan tempatnya bekerja. "Pas gue bilang punya plan ini, jam kerja berubah. Harus niat. Ada teman gue ngurusin badannya dengan nge-gym. Janjian dengan personal trainernya telat. Dengan lo telat aja berarti enggak ada komitmen. Itu senjata nomor satu. Diet apa aja bebas, tapi enggak ada komitmen lewat," kata Kemal lagi.

Advertising
Advertising

Kemal Mochtar mengaku mendapat banyak pencerahan dari dokter tentang cara makan yang baik. Salah satunya, harus berani menyalahkan diri sendiri, bukan kepada makanan. Sebab tanpa disadari, sebenarnya kita sendiri yang justru tak mengetahui cara makan yang baik. "Pernah denger enggak, 'gara-gara nasi padang nih'. Bukan salah nasi padang, tapi salah lo cara memakannya. Kalau lo makan nasi padang pakai tunjang, pakai gulai, sama otak, ya iya lah lo sakit. Habis itu makan jus alpukat sama kerupuk disiram," katanya.

"Gue tanya sama dokter gue boleh enggak makan nasi padang? Ya boleh lah, berat lo udah 64. Caranya lo makan nasi sama rendang. Kalau mau makan otak, besoknya nasi ama otak. Mau makan pake tunjang, makan besok ya nasi sama tunjang. Makan satu satu satu. Jangan lo gabungin. Dont blame the food. Junkfood bikin gendut, no! its you yang salah," katanya.

Baca: Berat Badan Turun 56 Kilo, Kemal Mochtar Terpaksa Beli Baju Baru

Kemal menambahkan, diet itu harus dijalani dengan rasa senang. Jika tidak, berarti program yang anda jalani salah. "Kalau enggak happy berarti salah, lo enggak cocok sama diet itu. Bakal jadi beban dan malas jalaninya," kata Kemal Mochtar.

TABLOID BINTANG

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

8 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

6 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya