Begini Kisah Budaya India Muncul Pada Kain Tenun Sumba

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Selasa, 13 November 2018 19:35 WIB

Seorang warga membuat tenun ikat khas Sumba di Desa Prailiu, Sumba Timur, 24 Juni 2017. Kerajinan kain tenun dengan pewarna alami tersebut banyak dikembangkan warga sebagai bisnis sampingan di bidang pariwisata. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Pengaruh kebudayaan di India telah memberikan pengaruh kepada sejumlah kebudayaan di Indonesia, salah satunya pada kain tenun di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Kain Tenun Sumba Bergaya di Panggung Vienna Fashion Week

Fotografer dari Komunitas Indonesia Professional Photographer Association (IPPA), Ria Indriani Pasaman menceritakan perjalanan dia mengelilingi Pulau Sumba. Dia pun berhasil menelusuri jejak sejarah dalam motif yang ada di tenun Sumba, khususnya Tenun Sumba Timur.

Tenun Sumba, kata Ria, adalah kain tenun yang penuh makna karena dibuat oleh para pengrajin perempuan secara turun-temurun. Salah satu contoh yang paling memikat adalah kain ikat Patola Bunga dari Kambera. Ria menyebut, berdasarkan sejarahnya, kain bermotif Patola ini adalah motif dari India.

Begitu pula sarung Pahikung bermotif gajah. Pasalnya, dalam perkawinan tangan wanita memakai gelang yang terbuat dari gading gajah. Bisa juga sebagai lambang atau bawaan dalam acara perkawinan.

Beberapa contoh unik lain temuan Ria adalah selendang motif Patola Bunga dan selendang Pahikung alias tenun songket yang berasal dari Desa Watuhadang. Tenun ini memiliki cerita bahwa masyarakat harus melestarikan alam agar seluruh isi yang tersedia di dalamnya tidak punah.

Kain dengan motif Patola memang adalah motif peninggalan dari para pedagang asal Gujarat, India. Di Sumba dan kepulauan Nusa Tenggara Timur, motif Patola ini menjadi lambang kebesaran atau strata yang tinggi.
Satu kain tenun syal dikerjakan selama seminggu, sedangkan kain yang lebih lebar dikerjakan mencapai 2 bulan. TEMPO/ Nita Dian
Kain ini akhirnya digunakan hanya untuk upacara adat yang penting, dan tarian adat. Pembuatan kain bermotif Patola juga cukup rumit, sehingga seringkali diasosiakan adanya campur tangan ilmu gaib selama proses pembuatan. Selain menjamur di Sumba, motif Patola juga mewabah sampai ke Sikka, Pulau Flores, NTT.

Alhasil, kain Patola yang berkembang di Indonesia sebagian besar didominasi oleh ragam corak seperti binatang, manusia, tumbuhan, dan benda-benda lain yang geometris. Kain dengan motif Patola ini memang akhirnya memiliki harga yang tinggi karena keunikan bentuk dan juga cerita mistik yang terkandung di dalamnya.

Sementara itu, ada pula kain bermotif ayam. Kain tenun dengan motif ini adalah lambang atau salah satu simbol untuk sembahyang dalam acara Merapu. Tradisi Merapu adalah upacara adat sebagai bentuk sembahyang bagi para leluhur yang dilakukan melalui kayu atau batu.

Berita terkait

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

8 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

5 hari lalu

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

5 hari lalu

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

6 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya