TEMPO.CO, London - Heboh pembunuhan satu keluarga di Bekasi, tak sedikit masyarakat yang bingung apa yang menjadi penyebab. Apalagi kemudian diketahui bahwa pelakunya adalah sepupu dari istri korban (yang juga jadi korban bersama kedua anaknya yang masih berusia 7 dan 9 tahun.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, motif sementara Haris melakukan pembunuhan ini adalah dendam lantaran kerap dimarahi oleh korban.
Dilansir dari BBC.com dan independent.co.uk, selain dendam, berikut adalah hal yang membuat seseorang melakukan pembunuhan terhadap keluarga mereka.
1. Kecemburuan Kecemburuan yang terjadi bisa soal asmara maupun uang. Dalam internal keluarga, suami-istri mungkin tega membunuh dengan alasan cemburu dengan pasangannya. Sedangkan dalam keluarga besar, saudara dapat saling membunuh lantaran dirinya hidup biasa bahkan berkekurangan disaat saudaranya berkelimpangan harta.
2. Ambisi Bagi sebagian orang, memiliki posisi yang bagus dalam usaha yang sedang digeluti bersama keluarga merupakan hal yang penting. Hal ini yang membuat orang untuk menghalalkan segala cara. Mereka bahkan berani untuk menghabisi nyawa saudara mereka demi mendapatkan posisi yang diinginkan.
Berikutnya, apakah rasa kecewa dan melindungi keluarga bisa jadi motif lainnya? <!--more-->
3. Melindungi Keluarga Hal ini berhubungan dengan ancaman eksternal yang akan diterima oleh keluarga orang tersebut. Contohnya adalah ancaman melalui sistem hukum. Mereka dalam hal ini sangat khawatir akan dituntut atau terpisah dari anak-anak dan keluarga. Oleh sebab itu, seseorang memiliki motivasi untuk membunuh dengan tujuan melindungi keluarga.
4. Kekecewaan Kekecewaan ini dapat berupa keluarganya yang telah mengecewakannya dengan cara merusak atau menghancurkan visinya tentang kehidupan keluarga yang ideal. Sebagai contoh, kekecewaan kepada anak-anak yang tidak lagi mengikuti adat, agama atau budaya tradisional keluarga mereka.
5. Gangguan Jiwa Sebuah studi di Universitas Glasgow menunjukan bahwa 28 persen pembunuhan keluarga dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan jiwa. Hal ini dapat berhubungan dengan kegilaan, gangguan bipolar hingga psikopat. Seperti yang diketahui, psikopat adalah gangguan kejiwaan yang merasa senang setelah membunuh.
ADAM PRIREZA|SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | BBC | INDEPENDENT