Cegah Penularan HIV/AIDS, Ini Bedanya ODHA Dulu dan Sekarang

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 2 Desember 2018 07:47 WIB

Seorang waria menunjukkan selebaran bertuliskan 'NO AIDS!' saat sosialisasi AIDS pada pengguna jalan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia di Jl. Tugu Malang, Jawa Timur, 1 Desember 2015. Dinas kesehatan Kota Malang mencatat dari tahun 2014 hingga 2015 terdapat sebanyak 3.800 orang terjangkit virus HIV/AIDS dan 45 diantaranya meninggal dunia. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Memperlakukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tanpa stigma, selayaknya berinteraksi dengan orang lain pada umumnya, secara tidak langsung membantu pencegahan penularan HIV/AIDS.

Baca: Hari AIDS Sedunia, Sudah Paham Mitos dan Faktanya?

Tika Surya Atmaja dari Forum LSM Peduli AIDS menegaskan HIV tidak akan tertular lewat kontak sosial seperti bersalaman, mencium pipi hingga makan dan minum bersama. "Tidak perlu takut tertular dengan cara menjauh dari mereka," kata Tika pada Antara di Jakarta, Sabtu 2 Desember 2018.

Menurut Tika, beberapa tahun terakhir semakin banyak ODHA yang turut aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS karena mendapat dukungan dari orang-orang sekitarnya. ODHA tak cuma berdiam diri, tapi aktif menjadi penyuluh untuk memberitahu cara mencegah penularan HIV/AIDS. "Mereka jadi pendamping untuk keluarga, masyarakat sekitar, ada juga yang menjadi aktivis sehingga masyarakat jadi lebih tahu ternyata ODHA tidak 'seseram' yang mereka bayangkan," tutur dia.

Kondisi ini berbeda dengan zaman dahulu di mana para ODHA biasanya takut buka mulut mengenai penyakit mereka pada orang lain. Menurut Tika, keterlibatan ODHA dalam mengedukasi masyarakat soal HIV/AIDS penting untuk menghilangkan stigma yang melekat. "Mereka bisa bertemu banyak orang, jadi relawan, bisa jadi pelaku aktif dalam memberikan penyuluhan dan testimoni agar hal itu tidak terkena pada orang lain juga."

Tika menjelaskan tidak ada ciri-ciri menonjol bila seseorang terinfeksi HIV karena kerap kali tanda itu baru terlihat berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun kemudian. "Bisa jadi sampai 10 tahun setelah terinfeksi masih merasa sehat, tahu-tahu sudah sakit-sakitan dan kekebalan tubuhnya sedikit atau jumlah virus banyak sekali."

Baca: Hari AIDS Sedunia: Tak Semua Tahu Cara Penularan HIV, Anda juga?

Advertising
Advertising

Ia menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, idealnya tiga bulan hingga enam bulan sekali, untuk mengetahui apakah tubuh bebas dari virus HIV. Setelah ada obat ARV untuk ODHA, HIV/AIDS yang dulu dicap sebagai penyakit mematikan ini dianggap jadi penyakit kronis yang bisa dikontrol selama mengonsumsi obat secara teratur.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya