Cepat Ngantuk? Waspada, Mungkin Anda Kena Efek Diet Yoyo

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Susandijani

Rabu, 19 Desember 2018 15:00 WIB

Ilustrasi diet dan metabolism by Boldsky

TEMPO.CO, Jakarta - Program diet Anda sukses? Berat badan impian berhasil dicapai. Waspada dengan pesta perayaan keberhasilan. Apalagi dengan acara makan-makan selama beberapa hari. Akibatnya, bisa dibayangkan, berat badan pun naik lagi dalam waktu singkat. Naik turunnya berat badan secara cepat ini disebut diet yoyo.

Baca juga: Turun 12 Kilogram dalam 2 Tahun, Ini Diet ala Ma'ruf Amin

Sejumlah praktisi kesehatan menyebut gaya hidup semacam ini tidak sehat. Rumor terbaru menyebut, diet yoyo membuat kandungan lemak dalam tubuh meningkat dan tubuh menjadi rentan terhadap radikal bebas. Benarkah?

Dalam gelar wicara "Ayo Indonesia Bergerak" di Jakarta, belum lama ini, spesialis kedokteran olahraga, dr. Michael Triangto, Sp.KO, menjelaskan, "Diet jor-joran. Setelah sukses diet, Anda makan jor-joran. Senin sampai Jumat makan jor-joran lalu Sabtu dan Minggu menebus 'dosa' dengan olahraga jor-joran. Kita merasa enggak ada yang salah. Ingat, budaya dimulai dengan keteraturan. Penurunan bobot tidak sia-sia jika dilakukan secara bertahap dan teratur."

Michael menjelaskan, orang memilih diet yoyo bisa jadi karena bosan dengan rutinitas olahraga dan mengatur pola makan yang begitu-begitu saja. Ia mengingatkan, sehat adalah investasi seumur hidup. Ada banyak cara untuk menghindari bosan misalnya intensitas olahraga diturunkan, namun durasi ditambah. Contohnya, ubah olahraga lari yang biasanya 45 menit menjadi jalan cepat dengan durasi sejam. Ini lebih baik daripada menghentikan olahraga sampai bobot melonjak.

"Bagi yang menaikkan dan menurunkan berat badan dengan cepat, kadar lemak di tubuhnya menjadi banyak. Misalnya, bobot yang semula 60 kg naik menjadi 70 kg kemudian turun lagi jadi 60 kg. Meski berat badannya sama dengan yang semula, komposisi lemaknya jauh lebih banyak dari sebelumnya. Sementara komposisi otot lebih sedikit. Orang ini akan mudah mengantuk, lelah, dan kolesterolnya naik. Selain itu, radikal bebas lebih mudah masuk ke tubuhnya," urai Michael.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

29 hari lalu

10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

32 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

35 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

51 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

57 hari lalu

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya