Ilustrasi wanita keluar kerja atau resign. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun baru tinggal menghitung hari, orang beramai-ramai memamerkan resolusi 2019 di media sosialnya. Beberapa di antaranya resign dari tempat bekerja sekarang untuk mendirikan start-up atau pindah ke perusahaan lain untuk menemukan kesempatan karier yang lebih baik.
Menurut Career Business Leader Mercer Indonesia, Astrid Suryapranata, alasan mayoritas karyawan yang menginginkan pindah perusahaan adalah kurangnya kesempatan mengembangkan karier. Opsi ini disampaikan 53 persen responden Mercer saat memutuskan pindah perusahaan. Adapun soal gaji menempati alasan tertinggi kedua, yang dikemukakan 51 persen responden.
“Mereka menganggap gaji yang didapatkan di perusahaan sebelumnya tak sebesar di perusahaan lain," kata Astrid.
Keuntungan yang kompetitif, hubungan dengan sejawat dan atasan yang tidak harmonis serta level stres yang tinggi menjadi alasan lain para karyawan memilih mundur dan"loncat" ke perusahaan lain.
Jarak tempuh dari rumah ke kantor cukup jauh, kultur perusahaan yang tidak sehat, hingga waktu kerja yang tidak fleksibel dengan tuntutan lembur tinggi juga jadi biang kerok karyawan milenial mudah melirik perusahaan lain.
