Pasangan Fiktif Nurhadi - Aldo Semakin Populer, Ini 4 Unggahannya

Selasa, 8 Januari 2019 22:24 WIB

Pasangan Capres dan Cawapres Fiktif Nurhadi - Aldo.Twitter/@nurhadi_aldo

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2019 sering kali disebut berbagai pihak sebagai tahun politik di Indonesia. Semakin dekat hari pencoblosan presiden dan wakil presiden Indonesia, semakin tegang pula kondisi perpolitikan di negeri ini. Di tengah situasi saling serang antar pendukung dua kubu calon presiden dan wakil presiden di media sosial, hadirlah calon presiden dan calon wakil presiden fiktif, Nurhadi - Aldo untuk mencairkan suasana. Layaknya dua pasangan capres-cawapres di dunia nyata, Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, pasangan Nurhadi - Aldo yang menggunakan nomor urut 10, juga membuat berbagai slogan dan janji-janji kampanye untuk para pendukungnya.

Nurhadi-Aldo yang disingkat sebagai Dildo sepertinya sangat menarik hati para pengguna media sosial. Hingga 8 Januari 2019 di twitter, akun resmi mereka sudah mendapatkan 60,1 ribu pengikut. Di Instagram bahkan ada 289 ribu akun yang mengikuti berbagai perkataan dan seruan aneh mereka. Nurhadi diketahui adalah tukang urut asal Mejobo, Kudus, yang dikenal karena kebiasaannya mempromosikan jasa pijat. Sedangkan Aldo adalah tokoh fiktif, wajahnya adalah gabungan dari wajah seorang politikus dan seorang lain.

Gagasan-gagasan politik yang hadir di sosial media semakin viral dan tentunya mengocok perut. Ketika Jokowi dan Prabowo mendapat dukungan penuh dari berbagai koalisi partai yang tercatat resmi oleh Komisi Pemilihan Umum, Tim Dildo mendapat dorongan penuh dari "Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asik".

Calon wakil presiden Sandiaga Uno sempat mengomentari fenomena viralnya pasangan capres-cawapres fiktif Dildo ini. Menurut Sandi, fenomena ini dapat menjadi koreksi bagi para pelaku politik maupun pasangan capres-cawapres asli di pilpres 2019. "Ini fenomena nyata, dan ini koreksi buat kami pasangan calon, buat partai politik, buat caleg-caleg, baik yang tingkat kabupaten-kota, tingkat provinsi, maupun tingkat DPR-RI. Berarti mereka belum bisa menjawab tuntutan apa yang diinginkan oleh masyarakat, termasuk kami juga," kata Sandi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 6 Januari 2019.

Menurut Sandiaga, viralnya pasangan capres-cawapres fiktif itu terjadi lantaran politik Indonesia saat ini tak mampu menjawab apa yang diharapkan kelompok masyarakat. Dengan demikian, kata dia, fenomena ini dapat menjadi koreksi bagi para pelaku politik di Indonesia untuk menghadirkan politik yang lebih berkualitas. "Sebenarnya sih ingin juga ketemu sama Nurhadi-Aldo," katanya.

<!--more-->

Intip 4 postingan lucu Nurhadi - Aldo di akun Twitter dan Instagram mereka, @nurhadi_aldo.

1. Tanggapan atas pertanyaan Raffi Ahmad di Instagram
Dalam sebuah unggahan di Instagram pada 31 Desember 2018, Raffi Ahmad fiktif bertanya pada Nurhadi tentang kelanjutan pekerjaannya sebagai tukang pijat. Nurhadi yang seolah memiliki gelar S.p.j, B.d.s.m, S.t.m.j, Mp7 seperti yang ditulis di akun tersebut pun membalas: “Jadi, kalau saya rangkap jabatan, kamu mau apa? Apa hak kamu bertanya seperti itu?”

Advertising
Advertising

2. Himbauan dalam menyambut tahun baru 2019
Saat menyambut tahun baru 2019 sepekan lalu, Nurhadi-Aldo memberikan beberapa nasihat dan himbauan dalam merayakannya. Ia menulis tiga hal: “Satu, dilarang meniup terompet karena suling lebih enak didengar. Dua, dilarang membakar kembang api karena dapat merusak lingkungan. Tiga, dilarang bakar daging, ayam, pork, sosis, hotdog karena bakar rumah lebih pro.”

3. Misi utama tentang pengangguran
Nurhadi sebagai calon Presiden fiktif nomor urut 10 membeberkan misi utamanya, yaitu tentang pengangguran di Indonesia. Ia menulis: “Dildo hadir untuk memberi permasalahan di tengah-tengah solusi. Maka dari itu, Dildo akan menciptakan pengangguran sebagai lapangan pekerjaan adalah prioritas kami saat ini.”

4. Kritik terhadap Karl Marx
Nurhadi dalam akun Twitter @nurhadi_aldo terlihat memberikan kritikan terhadap marxisme yang dijunjung Karl Marx. Bukan tentang teori, namun pengajarannya yang dinilai pelit dan matre karena diajar tanpa menggunakan kelas. Ia menulis: “Jika Karl Marx memimpin tatanan masyarakat tanpa kelas, lalu dimana kita akan belajar.”

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | TWITTER | INSTAGRAM |

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 menit lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

2 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

2 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

2 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

3 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

3 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

4 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya