Teknologi Perawatan Kecantikan Tanpa Bedah

Reporter

Tempo.co

Editor

Dini Pramita

Sabtu, 19 Januari 2019 05:35 WIB

Cut Meyriska sedang menajalani perawatan di sebuah klinik kecantikan. Instagram cutratumeyriska

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi ultrasonografi saat ini mulai digunakan secara maksimal untuk perawatan kecantikan. Dalam perawatan kecantikan, teknologi ultrasonografi digunakan untuk perawatan non-bedah yang dapat mengencangkan kulit kendur di bagian wajah –terutama alis, leher, dan bawah dagu.

Baca: Tren Perawatan Kecantikan di 2019: Laser dan Botox Tahan Lama

Selain itu, teknologi ultrasonografi dapat pula digunakan oleh dokter untuk memperbaiki garis halus dan kerutan di daerah sekitar bawah leher (décolletage). “Teknologi ini memungkinkan para dokter kecantikan dapat langsung melihat lapisan kulit pada saat perawatan berlangsung untuk memastikan agar energi ultrasound tersebut dialirkan ke bagian kulit yang tepat,” kata dokter ahli kecantikan sekaligus Presiden Direktur klinik kecantikan Miracle Group, Lanny Juniarti.

Tak hanya di Indonesia, perawatan anti penuaan ini juga diminati di Amerika Serikat. Menurut ahli dermatologist New York Dendy Engelman, para dokter kecantikan saat ini sudah mulai mengalihkan perhatian mereka ke daerah yang kerap diabaikan. “Perawatan leher dan dada yang menunjukkan tanda penuaan akibat sinar matahari dan photo-aging juga penting,” kata dia.

Baca juga: Vanessa Angel Pilih Perawatan Kecantikan Tanpa Efek Samping

Advertising
Advertising

Umumnya, permasalahan penuaan yang dikeluhkan adalah munculnya kulit yang memgendur dan garis tebal dari otot platysma yang berjalan dari dagu ke klavikula sehingga membentuk ‘leher kalkun’. Perawatan non-bedah dengan menggunakan teknologi ultrasonografi yang kerap digunakan dokter kecantikan, Ultratherapy, menurut dia, bekerja efektif untuk mengatasi permasalahan kulit kendur ringan.

Terapi ini dilakukan dengan melukai jaringan di sekitar otot, tanpa bedah, untuk memicu respons penyembuhan. Respons inilah yang nantinya menciptakan produksi kolagen dalam jumlah besar sehingga dapat mengencangkan kulit secara bertahap. Karena teknik ini dilakukan dengan melukai jaringan, menurut Lanny, konsumen mesti hati-hati dalam mengambil keputusan menggunakan terapi model ini.

Artikel terkait lainnya: Perawatan Kecantikan Orang Berduit Sekali Datang Habis Rp 50 Juta

Dokter kecantikan sekaligus pendiri Jakarta Aesthetic Clinic Olivia Ong mengatakan risiko akibat penggunaan teknologi palsu tidak main-main. Selain minim hasil, terapi ultratherapy dengan teknologi palsu dapat menyebabkan luka bakar pada kulit yang seharusnya dirawat. “Karena energi ultrasonografi yang dikirimkan tidak mencapai tingkat dan kedalaman lapisan kulit yang tepat dan konsisten,” kata dia.

Energi ultrasonografi yang dikirimkan terlalu intens dan terlalu dekat ke permukaan kulit, misalnya, dapat menyebabkan luka bakar di area tersebut. Sebaliknya, jika energi yang ‘ditembakkan’ tidak presisi, menyebar, atau terlalu rendah, tidak akan memberikan hasil yang maksimal untuk mengurangi permasalahan pada kulit. “Bahkan tidak ada hasil sama sekali,” kata dia.

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

13 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

14 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

20 hari lalu

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

37 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

39 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

40 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

40 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

45 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

49 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya