Tamara Duker Freuman, MS, RD, CDN, pakar diet terdaftar dan ahli nutrisi pencernaan yang berpraktik di New York, Amerika Serikat, menjelaskan tekanan udara akan semakin berkurang ketika Anda berada di atas ketinggian. Dan menurut hukum Boyle di dalam ilmu dasar fisika, ketika tekanan udara berkurang maka gas di dalam tubuh akan mengembang.
“Ini sebabnya gas apa pun yang terdapat di dalam usus Anda–atau yang diproduksi di usus selama penerbangan sebagai akibat dari pilihan makanan atau dari udara yang tertelan—kemungkinan akan membuat lebih banyak tekanan pada dinding usus ketika ketinggian semakin meningkat. Karena ini pula kebanyakan orang mengalami sensasi seperti kembung atau rasa tidak nyaman di perut selama penerbangan,” kata Tamara Duker Freuman.
Di samping itu, penelitian lain yang dimuat dalam situs Pusat Informasi Bioteknolgi Nasional AS menyebutkan, perubahan posisi dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dalam waktu cepat juga dapat menarik lebih banyak gas masuk ke usus dalam bentuk karbon dioksida.
Para peneliti menduga, peningkatan ketinggian yang cepat dan penurunan tekanan udara menyebabkan sebagian karbon dioksida yang biasanya dilarutkan dalam aliran darah keluar dari darah dan berdifusi ke dalam usus. Maka tak perlu heran jika selama di pesawat Anda sering merasa kembung dan ingin terus-terusan buang angin, itu reaksi wajar.
