TEMPO.CO, Jakarta - Fluoride hampir ada dalam setiap pasta gigi, termasuk untuk anak. Ini merupakan mineral yang terdapat di dalam air dan tanah. Lebih dari 70 tahun silam, para ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang air minumnya mengandung fluoride secara alami memiliki lubang gigi yang lebih sedikit.
Para ahli juga mengatakan fluoride membantu menurunkan tingkat kerusakan gigi pada orang dewasa dan remaja. Itu sebabnya mineral ini ditambahkan dalam produk pasta gigi.
Namun, fluoride tak selalu baik untuk kesehatan gigi. Paparan fluoride yang berlebihan justru akan menyebabkan masalah pada gigi pada anak. Kenapa?
Fluoride dapat menyebabkan bercak atau goresan di gigi atau yang disebut dengan istilah fluorosis jika digunakan dalam jumlah berlebihan. Dalam kasus ekstrem, gigi bisa berbenturan dengan mineral meskipun benturannya sangat halus dan hanya bisa dilihat oleh dokter gigi.
Masalahnya, penggunaan pasta gigi, yang mengandung fluoride, berlebihan kebanyakan terjadi pada anak-anak. Ini sebabnya Dr. Mary Hayes, dokter gigi khusus anak-anak asal Chicago, Amerika Serikat, meminta orang tua untuk mengontrol kegiatan menyikat gigi anak. Meski memperbolehkan anak berlatih menggenggam sikat gigi sendiri, orang tua tetap harus mengawasi penggunaan pasta gigi dan memperhatikan teknik menyikat gigi.
“Kami menginginkan agar orang tua tetap memegang kendali dalam proses menyikat gigi dan (menuang) pasta gigi,” saran Mary Hayes. Meski ada produk pasta gigi khusus anak yang aman jika tertelan, “Tapi Anda tidak bisa membiarkan mereka memakannya seperti makanan,” tegas Mary Hayes.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
