Gong Xi Fat Cai, Intip Gaya Muslim Tionghoa Rayakan Imlek 2019

Reporter

Dini Pramita

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 4 Februari 2019 12:52 WIB

Ilustrasi Imlek. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun baru Cina telah tiba. Tahun ini Imlek 2019 dirayakan masyarakat pada 5 Februari 2019. Dunia, setidaknya masyarakat dengan populasi terbesar di dunia, merayakannya. Tak terkecuali komunitas Tionghoa Islam di Indonesia. Intip bagaimana muslim Tionghoa merayakan Imlek itu.

Baca: Rayakan Imlek, Sea World Gelar Atraksi Barongsai dalam Air

"Imlek itu bukan perayaan ritual tetapi bagian dari budaya," ujar Muhammad Ramdhan Effendi alias Anton Medan, Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, kepada Tempo, Februari 2016. "Kami, muslim Tionghoa, juga menghargai budaya nenek moyang tanpa merusak akidah."

Pria 58 tahun yang terlahir dengan nama Tan Kok Liong ini tetap merayakan Imlek dengan meriah. Bagi-bagi rezeki melalui angpau terus dia sebarkan. Demikian pula dengan open house untuk menjamu kerabat.

Nah, memasuki bagian masakan, ada sedikit modifikasi. Hidangan yang mengandung unsur sedikit apa pun haram otomatis dieliminasi. Tempo mengintip dapur Sias Mawarni, pemilik Ragusa, warung es krim yang berdiri sejak 1932, di pertokoan Duta Merlin, Jakarta Barat.

Perempuan yang lahir dengan nama Lie Pit Yin ini mengganti daging babi dengan ayam. "Lebih pas," ujar dia. Dia menganggap ayam lebih mudah diolah ketimbang daging sapi dan kambing.

Ilustrasi imlek. Shutterstock

Advertising
Advertising

Sias, 73 tahun, tidak kolot dalam memilih menu. Di meja sajinya tidak melulu terhidang masakan Cina, tapi juga ada gado-gado. Kadang terselip juga masakan Barat. "Rasanya enak-enak saja tuh. Kan yang penting kebersamaannya," kata dia.

Pratiwi Andrini, warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mengatakan setidaknya ada lima hidangan khas Imlek. Menu wajib adalah bakmi—biasa disebut siu mie—yang melambangkan panjang umur, kebahagiaan, dan rezeki melimpah. "Biasanya isinya ada daging babi, udang, ayam, bakso, kol, atau sawi. Tapi kita hilangkan daging babinya," ujar perempuan yang baru dua tahun memeluk Islam tersebut.

Kedua adalah bandeng yang menyimbolkan rezeki dan keberuntungan. "Ikan ini harus disajikan utuh supaya rezekinya berlimpah," kata Pratiwi.

Pangsit atau jiaozi yang berbentuk seperti uang di masa Dinasti Qin adalah makanan wajib selanjutnya. "Isinya biasanya daging babi, sayur seperti lobak, dan udang cincang," ujar Pratiwi, 50 tahun. "Tapi diganti saja sama daging ayam yang empuknya sama kayak babi."

Pencuci mulutnya adalah jeruk. Sebab, warnanya yang kuning keemasan dipercaya lekat dengan kemakmuran dan kekayaan. "Kalau mau diganti dengan apel atau pisang juga baik. Asal jangan durian atau salak karena berduri," kata Pratiwi. Sebagai pendamping buah, dia menggoreng kue keranjang dengan kocokan telur.

Penutupnya berupa manisan delapan rupa yang disusun di tatakan segi delapan. "Delapan melambangkan kemakmuran, kekayaan," kata Pratiwi. Manisan ini terdiri atas buah-buahan dan biji-bijian, seperti biji teratai, yang banyak dijual jadi di supermarket.

Para Tionghoa muslim itu mengatakan kualitas rasa tidak menurun meski babi tercerabut dari masakannya. Rasa khas oriental dari bawang putih dan gurihnya saus tiram tetap kentara. "Bumbunya sama," kata Sias. Keluarganya pun tak ada yang protes.

Baca: Tiket Pesawat Mahal, Warga Pekanbaru Libur Imlek di Singapura

Yusman Irwansyah, pengurus Masjid Lautze—masjid bernuansa Cina di Pasar Baru, Jakarta Pusat—mengatakan tidak ada salahnya muslim merayakan Imlek. "Asal yang haram tetap dijauhi," kata dia. Sejumlah pengurus masjid pun, dia menambahkan, kerap mengadakan open house saat Imlek demi menjalin silaturahmi. DINI PRAMITA

Berita terkait

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

58 hari lalu

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.

Baca Selengkapnya

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

16 Februari 2024

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

LRT Jabodebek mulai menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian terutama pada moment libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

15 Februari 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

Perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.

Baca Selengkapnya

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

15 Februari 2024

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

Tahun Baru Imlek merupakan hari raya yang paling penting dalam budaya masyarakat Tionghoa. Kue keranjang menjadi kue terlaris.

Baca Selengkapnya

Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

14 Februari 2024

Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

Sebuah mobil otonom atau tanpa pengemudi dibakar massa saat perayaan Tahun Baru Imlek di San Fransisco, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya