TEMPO.CO, Jakarta - Merek sepatu buatan lokal semakin diminati. Ini terbukti dari antrean pengunjung di sejumlah booth brand sepatu lokal di hari pertama Jakarta Sneaker Day yang berlangsung di Senayan City, Kamis, 7 Februari 2019. Merek sepatu lokal yang banyak diminati di Jakarta Sneaker Day antara lain Compass yang antreannya hingga mengular, lalu KEM, dan NAH.
Selain itu, merek sepatu lokal yang ikut pameran sepatu ini juga bertambah dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya dua merek.
Tingginya minat masyarakat terhadap sepatu local disebabkan berbagai hal. Tirta Mandira Hudhi, salah satu pendiri Tukutu, aplikasi marketplace sepatu, mengatakan bahwa sebagian masyarakat sudah mulai bosan dengan brand sepatu luar, harganya pun semakin mahal.
“Mereka juga sudah mulai menghargai brand lokal dan mulai menyadari kita nggak mungkin dijajah terus oleh produk luar,” kata dia saat ditemui di Jakarta Sneaker Day, Kamis.
Dukungan pemerintah terhadap brand lokal juga mulai terlihat melalui Badan Ekonomi Kreatif. Kepala Negara pun memberikan dukungan dengan ikut mempopulerkan brand lokal. Faktor lainnya, nilai tukar dolar membuat harga sepatu makin mahal.
Kualitas sepatu buatan lokal juga tak kalah. “Karena pabrik sepatu brand luar yang terkenal pun sebenarnya banyak di Indonesia. Misalnya Piero yang dulunya merupakan pabrik sepatu Nike, lalu ada Off-White-- yang juga mulai memproduksi sepatunya di sini,” ujar Tirta yang juga pemilik usaha cuci sepatu Shoes and Care ini.
Kelemahannya adalah, para pemilik merek sepatu lokal ini kekurangan modal. Hal itu membuat mereka bermain aman dengan menciptakan model yang terinspirasi dari model sepatu brand luar negeri. “Itu lebih diminati sehingga sepatu mereka laku dan mereka bisa menabung untuk pengembangan merek sepatu mereka ke depan,” ujar Tirta.
