Bayi Mudah Menangis saat di Pesawat? Intip Penyebabnya

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 12 Februari 2019 08:00 WIB

ilustrasi ayah dan bayi (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Suara tangisan bayi di dalam pesawat pastinya membuat perjalanan kurang nyaman. Namun sebelum Anda mengomeli si bayi atau orang tuanya, ada baiknya mengetahui apa yang terjadi pada bayi selama melakukan penerbangan dengan pesawat. Apa yang membuat bayi mudah menangis di dalam pesawat?

Baca: Istri Justin Bieber Atasi Masalah Kulit Pakai Produk untuk Bayi

Tentu saja, banyak alasan yang mencetus tangisan bayi pecah di dalam pesawat Bisa karena kelelahan, lapar, haus, bosan, sakit, atau rasa tidak nyaman. Namun yang pasti, tekanan udara saat berada di atas ketinggian tertentu merupakan hal yang sangat sulit dihadapi oleh para bayi. Rasa sakit di telinga menjadi salah satu penyebab terbesar pecahnya tangisan bayi di pesawat.

Dr. Simon Baer, dokter ahli THT asal Inggris menjelaskan, “Salah satu alasan utama bayi menangis di dalam pesawat adalah karena mereka belum pandai dalam menyeimbangkan tekanan di telinga bagian tengah karena tabung eustachius pada anak-anak belum berfungsi secara umum seperti halnya orang dewasa.”

Tabung eustachius adalah saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan nasofaring atau tenggorokan bagian atas dan bagian belakang rongga hidung. Pada dasarnya saluran ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinga bagian tengah dengan tekanan udara di luar tubuh.

Ketika tekanan udara tiba-tiba berubah dengan cepat, ketidak seimbangan tekanan udara di dalam dan di luar telinga menyebabkan rasa seperti tersumbat. Dan sumbatan ini bisa dihilangkan dengan membuka katup pada tabung eustahcius, caranya dengan menguap atau menelan sehingga ada udara masuk ke telinga bagian tengah.

Advertising
Advertising

Simon Baer menambahkan, perbedaan tekanan udara di telinga ini lebih sulit dihadapi saat pesawat mendarat. Sebab penyamaan tekanan udara lebih sulit dilakukan saat terjadi perubahan tekanan udara dari rendah ke tinggi. Sedangkan pada posisi di udara, tekanan udara biasanya lebih rendah dibanding di darat.

Baca: Mengapa Orang Tua Zaman Now Senang Memberi Nama Unik Untuk Anak?

“Meski masalah (perubahan tekanan udara) bisa muncul pada saat pesawat lepas landas, saluran (eustachius) lebih mudah bekerja untuk menyesuaikan tekanan udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, yang mana terjadi ketika pesawat lepas landas,” ungkap Simon Baer. “Meski pesawat modern didesain untuk meminimalisir perubahan tekanan udara, penumpang tetap tidak bisa menghindar dari perubahan tekanan udara ketika terbang di ketinggian 30 ribu kaki (9100 meter),” kata Simon Baer.

Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

3 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

3 jam lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

2 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

3 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya