Mengurangi Risiko Jantung, Intip Manfaat Lain Senam Lansia

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 13 Februari 2019 07:51 WIB

Senam lansia yang teratur akan membuat ketahanan fisik yang lebih baik, ketimbang lansia yang tidak pernah berolah raga sama sekali.

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga lanjut usia atau lansia mengikuti senam di Sekolah Trinitas Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, awal Februari lalu. Diiringi musik Maumere, para lansia itu mengikuti gerakan senam dengan penuh semangat, tak kalah dengan orang berusia muda. Semangat mereka terlihat dari cucuran keringat dan napas cepat selama senam berlangsung.

Baca: Olahraga Ini Bikin Anda Tambah Pintar, Asal Teratur

Senam lansia itu digagas oleh Paguyuban Lansia Simeon Hanna dari Gereja Ibu Teresa, Paroki Cikarang ini. Tak seperti senam aerobik pada umumnya, senam lansia untuk kesehatan jantung ini memiliki gerakan yang lebih lambat. Gerakan ini membantu tubuh memompa oksigen lebih maksimal sehingga dapat meminimalisasi potensi gangguan jantung.

Bagi lansia, olahraga reguler dapat membantu mengontrol tekanan darah, berat badan, dan kadar kolesterol. Ini mengurangi risiko pengerasan pembuluh darah, penyakit jantung, dan stroke. Ini juga memperkuat otot, tendon, ligamen, dan tulang untuk membantu melawan osteoporosis, juga menurunkan risiko jatuh atau cedera lainnya.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan para lansia melakukan latihan dengan intensitas rendah setidaknya 150 menit per minggu atau 75 menit per minggu untuk latihan dengan intensitas agak tinggi.

Selain untuk kesehatan fisik, latihan jantung juga baik untuk kesehatan mental lansia. Olahraga ini mampu meningkatkan hormon serotonin dan dopamine yang meningkatkan suasana hati dan melindungi dari gangguan kesehatan mental. Serotonin dapat mengurangi depresi dan permusuhan, dan meningkatkan perilaku sosial yang menyenangkan. Sedangkan dopamin meningkatkan suasana hati dan memori jangka panjang.

Itu sebabnya, lansia yang rutin latihan lebih sedikit mengalami gangguan kognitif. Fungsi fisik dan mentalnya juga akan lebih baik daripada lansia yang jarang berolahraga.

"Saya merasa senang dan bahagia hari ini, bisa tertawa lepas bertemu teman-teman seusia," kata Oma Sutinah yang berusia 87 tahun, usai mengikuti senam lansia itu.

Selain aerobik, lansia juga bisa memilih senam salsa. Bahkan ada senam aerobik di bangku untuk lansia yang tidak bisa berdiri lama.

Baca: Jangan Salah Ini Perbedaan Zumba dan Aerobik

WEB MD | LIVESTRONG

Advertising
Advertising

Berita terkait

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

9 jam lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

11 jam lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

4 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

5 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

5 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

8 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

8 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

8 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

9 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya