Tinggal di Apartemen Lebih Aman dari Demam Berdarah?

Rabu, 13 Februari 2019 21:06 WIB

ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang mengatakan bahwa seseorang yang tinggal di tempat tinggi seperti apartemen atau rumah susun lebih aman dari risiko demam berdarah. Benarkah?

Baca: Ikan Hias Pembasmi Nyamuk, Bisa Cegah Demam Berdarah?

Mulya Rahma Karyanti, dokter anak konsultan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, membenarkan hal tersebut. Itu terkait dengan kemampuan terbang nyamuk aedes aegypti, penyebab demam berdarah.

Menurut dr. Mulya, jarak terbang horizontal nyamuk adalah 50 hingga 100 meter. “Ada beberapa penelitian yang bahkan membuktikan bahwa mereka bisa terbang hingga mencapai jarak 200 meter,” katanya dalam seminar "Demam Berdarah yang Tak Kunjung Musnah, Mengapa?" di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2019.

Tapi secara vertikal, nyamuk demam berdarah hanya mampu terbang setinggi 15 hingga 20 meter.

Itu sebabnya, dr. Mulya menyebut bahwa peluang nyamuk aedes aegypti berkembang di apartemen atau rumah susun lebih kecil. “Khususnya untuk lantai empat ke atas karena perhitungan jarak terbang,” kata dia.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa nyamuk tersebut bisa sampai pada lantai empat atau lebih tinggi. Bukan dengan terbang, namun Mulya menyebut bahwa teknologi lift lah yang membawa mereka ke tempat yang lebih tinggi. “Ada kemungkinan jika nyamuk tersebut masuk ke dalam lift dan ikut hingga ke atas,” katanya.

Itu sebabnya, dr. Mulya tetap mengimbau setiap orang yang tinggal di apartemen dan rumah susun untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. “Tidak hanya di kamar, tapi di sekitar fasilitas yang ada di apartemen dan rumah susun juga perlu diawasi dengan penerapan PSN, 3M, dan fogging,” katanya.

PSN adalah pemberantasan sarang nyamu, sedangkan 3M kepanjangan dari menguras, menutup, dan mengubur. Ini merupakan metode yang dianjurkan untuk memberantas sarang nyamuk.

Baca: 4 Tanaman Ini Ampuh Usir Nyamuk Demam Berdarah

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

16 jam lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

7 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

12 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

14 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

14 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

15 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

16 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

24 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

24 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya