Bukan Hanya Garut, Juru Cukur Rambut Juga Banyak dari Daerah Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 19 Februari 2019 06:29 WIB

Ilustrasi pria potong rambut. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di Jakarta dan Jawa Barat, juru cukur atau pangkas rambut yang banyak ditemui berasal dari Garut. Mereka tersebar di berbagai pelosok dengan menggunakan label asgar alias asli Garut. Keahlian mereka tidak diragukan lagi. Mereka bisa mencukur di bawah pohon hingga Istana Negara.

Baca: Awal Mula Garut Jadi Pencetak Juru Cukur Rambut

Tapi, teranyata bukan hanya Garut yang dapat mencetak juru cukur andal. Menurut Fatsi Anzani dan Oky Andries, pendiri Chief Barber dan Supplies Co yang menulis buku Peradaban Rambut Nusantara, ada beberapa etnis lain yang juga pencetak juru cukur. Di Sumatra, misalnya, ada etnis Minangkabau. Lalu di timur ada etnis Madura. Tapi jangan lupa, pada zaman dahulu, etnis Tionghoa juga menguasai profesi ini.

Fatsi Anjani mengatakan, lahirnya para juru cukur dari etnis-etnis tersebut biasanya karena kondisi terpaksa. Di Garut, misalnya, penyebaran para tukang cukur terkait dengan pemberontakan DI/TII di era 1940-an yang membuat warganya harus mengungsi ke daerah lain. Untuk bertahan hidup, mereka menjalani profesi juru cukur.

“Begitu juga Minangkabau. Sistem matrilineal yang berlaku di sana memaksa para pria keluar dari kampung halaman, lalu membiayai hidup dengan keahlian mereka sebagai tukang cukur,” kata Fatsi yang keliling ke kota-kota besar di Indonesia untuk melakukan riset mengenai tradisi pangkas rambut di Indonesia.

Di Madura, pola itu juga berlaku. Hanya saja, keterpaksaan mereka keluar dari daerahnya diduga karena konflik yang terjadi lebih tua lagi, yaitu Trunojoyo dan Amangkurat pada abad ke-17. Setelah konflik mereda, mereka tidak kembali ke daerahnya. Para peratau dari Madura ini kemudian menjalani berbagai profesi informal, dari penjual sate hingga juru cukur.

Lalu, profesi juru cukur yang dijalani etnis Tionghoa punya sejarah lebih panjang lagi. Salah satu yang tertua adalah Shin Hua yang ada di Surabaya. Pangkas rambut ini didirikan sejak 2011. “Sampai sekarang masih beroperasi,” kata Edi Kusnanto yang akrab disapa Koh Edi, penerus Shin Hua.

Menurut Edi, Shin Hua didirikan ayahnya yang saat itu belum lama datang ke Indonesia dari Cina. Setelah menjalani berbagai profesi, ia akhirnya memilih jadi tukang pangkas rambut.

“Banyak tukang pangkas rambut yang belajar sama ayah saya dan sekarang sukses buka pangkas rambut di kota lain, termasuk Jakarta,” kata Edi saat peluncuran buku Peradaban Rambut Nusantara di Perpustakaan Nasional, Senin, 18 Januari 2019.

Baca: Gaya Rambut Reino Barack yang Tak Pernah Berubah

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

14 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

1 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

2 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

2 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

2 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

3 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

3 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya