Ilustrasi persiapan mobil untuk mudik. Shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Punya rencana pulang kampung saat Lebaran nanti? Pulang kampung atau mudik biasanya dijadikan ajang untuk berkumpul bersama dengan keluarga besar. Bila memiliki rencana mudik, pastikan keuangan mencukupi. Namun bila keuangan tidak memadai, urung mudik menjadi lebih baik.
"Pastikan mudik jangan berutang, karena (mudik) itu kebutuhan tersier. Jangan pernah utang untuk kebutuhan tersier," kata CEO Jouska Indonesia, perusahaan konsultan keuangan, Aakar Abyasa.
Ia pun memiliki tips sederhana agar mudik terasa lebih nyaman. "Perencanaan yang benar dan maksimal memanfaatkan promo," ucapnya.
Lain halnya ketika keperluan mudik sangat mendesak atau terpaksa. "Kecuali terpaksa kalau ada keluarga yang sakit," ujar konsultan keuangan itu.
Aakar membagi beberapa kondisi keuangan, misalnya dalam kategori yang sulit, maka lebih baik tidak mudik. "Kalau (kondisi) kuning, mudik dengan budget minimal. Kalau hijau ya silakan mau mudik yang model bagaimana," tuturnya.
Bila kondisi keuangan cukup pun, pola penggunaan biaya tetap perlu dikontrol. "Usahakan sisihkan dana setiap bulan supaya dalam jangka panjang kita bisa bebas mau mudik kapan," katanya.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
7 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.
Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.