Konsumen Menangi Tuntutan, Kandungan Bedak Bayi Sebabkan Kanker?

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Minggu, 17 Maret 2019 15:00 WIB

Ilustrasi bedak bayi. Guardian.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kandungan asbes di bedak bayi Johnson & Johnson diklaim sebagai penyebab kanker yang diderita seorang wanita bernama Terry Leavitt. ia akhirnya memenangi persidangan di California pada Rabu, 13 Maret 2019 dan diganjar sebesar US$ 19,4 juta atau setara dengan Rp 4 triliun.

Baca: Bedak Bayi Mengandung Asbes? Tilik Bahayanya

Dilansir Time pada Kamis, 14 Maret 2019, bahwa juri di Pengadilan Tinggi California, Oakland, menetapkan produk bedak bayi itu jadi faktor yang berkontribusi besar yang menyebabkan mesothelioma. Penyakit itu sejenis kanker agresif yang memengaruhi jaringan yang melapisi organ dalam, lapor Associated Press.

Leavitt mengatakan dia sering menggunakan dua produk Johnson & Johnson berbasis bedak - bedak bayi dan bedak mandi - di tahun 1960-an dan 1970-an, dan mengklaim dua produk itu berkontribusi pada diagnosis kanker yang dideritanya pada 2017.

Johnson & Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Time bahwa mereka berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. Perusahaan menganggap terjadi kesalahan prosedur dan pembuktian yang serius.

"Kami kecewa dengan putusan hari ini dan akan mengajukan banding karena Johnson Baby Powder tidak mengandung asbes atau menyebabkan kanker," kata pernyataan itu.

Meskipun demikian, penyelidikan pada 2018 dari New York Times dan Reuters menyarankan bahwa perusahaan selama beberapa dekade khawatir bahwa sebagian dari bedak bayinya dapat dinodai oleh asbes, sejenis mineral karsinogenik yang telah dikaitkan dengan kanker paru-paru, laring dan ovarium, juga sebagai mesothelioma, menurut National Cancer Institute.

Asbes ditemukan pada insulasi, atap, dan beberapa plastik, tetapi menurut American Cancer Society (ACS), mineral yang terjadi secara alami juga muncul dalam bentuk talc murni, yang merupakan dasar untuk bedak seperti yang digunakan dalam produk Johnson & Johnson.

Tapi pada 1970-an, perusahaan-perusahaan kosmetik AS mulai memformulasikan produk mereka dengan bedak yang bebas dari jumlah asbes yang terdeteksi.

Baca: Bedak Talk dan Kontroversi Kanker Ovarium

Advertising
Advertising

Sementara asbes diklasifikasikan sebagai karsinogen, ACS mengatakan pengetahuan soal apakah bedak talk menyebabkan kanker lebih ambigu.

ANTARA

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

14 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

15 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

15 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

17 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

20 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya