Intip Motif Batik Sudagaran yang Subur di Luar Keraton Surakarta

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 25 Maret 2019 17:15 WIB

Jumpa pers peluncuran buku Batik Sudagaran Surakarta. (Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Hartono Sumarsono sudah sangat populer di kalangan pecinta batik. Setelah memulai bisnis batik berlabel Batik Kencana Ungu pada 1972 di Jakarta, ia mulai tertarik untuk menjadi seorang kolektor sekaligus pelestari kain tradisional Indonesia ini.

Baca: Bateeq Gabungkan Lurik dan Batik pada Busana Pria, Begini Jadinya

Berawal dari kekhawatirannya akan kelestarian kain batik, juga dengan semakin banyaknya keberadaan batik-batik langka yang mulai dijual-belikan oleh orang asing ke luar negeri, membuat Hartono terpanggil untuk membuat suatu karya. Lewat sebuah buku, ia mencoba untuk memberikan informasi seputar batik yang ada di seluruh Indonesia untuk generasi sekarang dan juga yang akan datang.

Hartono memulai langkahnya dengan berburu kain batik lawas dan langka, serta mencari narasumber yang mumpuni dalam hal batik. Hartono sudah berhasil membuat empat buku, mulai dari Batik Pesisir Pusaka Indonesia, Benang Raja Menyimpul Keelokan Batik Pesisir, Batik Garutan, dan Batik Betawi.

Tahun ini, Hartono mengeluarkan buku kelimanya yang bertajuk Batik Sudagaran Surakarta. Buku itu dirilis di sela ajang Adiwastra Nusantara 2019, yang berlangsung di panggung utama hall B, JCC Senayan, Jakarta. "Buku terbaru ini tentang batik Sudagaran Solo. Ini koleksi batik yang dibuat oleh saudagar di luar keraton. Di keraton sendiri tak sembarangan orang boleh menggunakan batik khas keraton. Dan ternyata batik karya saudagar ini tak kalah bagusnya dengan keraton," kata Hartono.

Sesuai tema yang diangkat oleh Adiwastra Nusantara 2019, yaitu Wastra adati generasi milenial, Hartono pun berharap kalau bukunya ini bisa menjadi sebagai salah satu pondasi bagi kaum milenial untuk peduli erhadap budaya nusantara, khususnya batik. Dia pun mengaku membuat buku tentang batik itu wujud dari keinginan untuk membantu kaum milenial mencari referensi dalam hal batik.

Baca: KBRI di Berlin Gelar Seminar dan Pelatihan Batik, Apa Targetnya?

Advertising
Advertising

Dalam buku-buku batik yang dikeluarkan oleh Hartono, memang mempunyai ciri khas dalam tampilan dan isi buku yang hampir 80 persen memuat gambar-gambar batik, dan sedikitnya ada sekitar 200 motif batik yang ditampilkan dari berbagai referensi.

TABLOID BINTANG

Berita terkait

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun

3 hari lalu

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun

Pendiri grup Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia di usia 96 tahun pada Rabu dini hari, 24 April 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

3 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

Dari hobi meracik jamu sejak kecil, Mooryati Soedibyo membangun dan mengembangkan bisnis Mustika Ratu yang besar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

4 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

5 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

8 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

25 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

32 hari lalu

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

Malam Selikuran di Solo diadakan setiap malam ke-21 Ramadan oleh Keraton Surakarta menyambut malam lailatul qadar. Begini prosesinya.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

33 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

35 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

47 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya