Sebelum Divonis Gagal Jantung, Kondisi Ini Sering Dialami Pasien

Selasa, 2 April 2019 16:45 WIB

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Heart failure atau gagal jantung dapat menyebabkan kematian. Kondisi ini terjadi ketika ada pelemahan jantung sehingga tidak dapat mengantar oksigen dengan baik ke seluruh tubuh. Di Indonesia, prevalensi penderita gagal jantung sebanyak 1,5 persen.

Baca: Tiga Penyebab Utama Gagal Jantung, Mana yang Terbanyak?

Dokter ahli jantung dan pembuluh darah, Yoga Yuniadi, kondisi ini terjadi dalam empat tahap yang dilalui sampai akhirnya menjadi gagal jantung. Masing-masing tahap memiliki penanganan yang berbeda.

“Ada 4 stage. Dalam dunia kedokteran biasanya pakai huruf, yaitu stage A, B, C dan D,” katanya saat memperkenalkan teknologi alat pacu jantung di RS Columbia Asia, Jakarta, Selasa, 2 April 2019.

Tahapan pertama atau stage A ditandai dengan penyakit pendukung gagal jantung yang meliputi hipertensi, penyakit jantung koroner, dan kardiomyopati (kelainan pada otot jantung). Pada tahapan ini, pasien harus dengan cepat mengatasi masalah yang ada agar tidak terus berdampak pada penyakit lainnya. Ini dapat dengan cara berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta ditambah dengan mengkonsumsi obat-obatan.

“Minum obat seperti ACE inhibitor atau angiotensin II receptor blocker (ARB) itu penting. Beta-blockers juga dapat diresepkan sebagai tambahan,” katanya.

Untuk stage B, penyakitnya menjadi lebih bertambah dengan diagnosis disfungsi sistolik atau kontraksi ventrikel kiri. Pasien biasanya akan mengalami serangan jantung dan stenosis katup jantung (katup tidak dapat terbuka dengan baik) sebagai tanda dari semakin menurunkan kondisi jantung yang berimbas pada gagal jantung. Untuk antisipasi agar hal tersebut tidak terjadi lagi, lakukan metode pengobatan seperti stage A, namun ditambah dengan obat tertentu dan operasi.

“Inhibitor aldosteron harus diminum kalau obat yang pertama tidak mempan. Pilihan bedah untuk perbaikan arteri koroner dan perbaikan katup juga bisa dilakukan,” katanya.

Pada stage C dan stage D, umumnya pasien sudah difiksasi menderita gagal jantung. Saat stage C, pasien akan merasa mudah lelah dan tidak mampu melakukan aktivitas berat lainnya. “Kalau biasa naik tangga kuat, ini baru dua langkah sudah ngos-ngosan,” katanya.

Pada tahap ini, pasien dapat melakukan pola hidup yang berbeda dengan makanan sedikit bahkan tanpa garam, menurunkan berat badan jika terlalu berlebihan, dan mengkonsumsi obat. Jika seluruhnya tidak mempan, pasien bisa memilih memasang alat pacu jantung.

“Cardiac Resynchronization Therapy Pacemaker atau CRT dapat membantu kerja jantung,” katanya.

Baca: Kerja Terlalu Lama, Stroke dan Gagal Jantung Mengintai

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

7 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

10 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

16 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

22 hari lalu

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

23 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya