Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
TEMPO.CO, Jakarta - Anjing dan kucing menjadi dua hewan peliharaan yang paling banyak dipilih manusia. Ini karena dua binatang ini dianggap sebagai hewan yang paling bersahabat. Kedua binatang ini juga dapat membuat pemiliknya lebih bahagia.
General Social Survey (GSS) yang dilakukan oleh organisasi penelitian sosial NORC di University of Chicago, menemukan bahwa 36 persen pemilik anjing melaporkan bahwa mereka sangat bahagia. Bagaimana dengan pemilik kucing? Dalam survei yang sama, hanya 18 persen pemilik kucing yang mengaku bahagia.
Kenapa lebih banyak pemilik anjing yang bahagia dibandingkan dengan pemilik kucing? Rupanya ini dikaitkan dengan faktor lainnya. Anjing bukanlah satu-satunya hal yang berkontribusi membuat pemiliknya bahagia.
Survei yang dilaporkan The Washington Post, mengungkapkan bahwa pemilik anjing umumnya menikah dan memiliki rumah sendiri. Kedua hal ini juga berkontribusi terhadap kepuasan dan kebahagiaan hidup.
Survei GGS bukan satu-satunya yang membandingkan tingkat kebahagiaan pemilik anjing dan pemilik kucing. Belum lama ini, sebuah penelitian terhadap 2.000 orang dewasa mengungkapkan bahwa pemilik anjing berjalan rata-rata 870 mil atau sekitar 1.400 kilometer per tahun. Ini artinya, mereka cenderung lebih bugar juga memiliki kesehatan mental yang baik.
Tapi jangan remehkan kucing. Meskipun mereka cenderung cuek ketika dipanggil, sebuah penelitian lain mengungkap manfaat mental dan fisik memiliki hewan peliharaan secara umum, tentu kucing termasuk di dalamnya.
Tahun lalu, sebuah survei terhadap 1.000 pemilik anjing dan kucing yang berusia di atas 55 tahun lalu menemukan bahwa pemilik hewan peliharaan lebih cenderung puas dalam pekerjaan mereka, sementara hampir setengah dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasa kesepian berkat hewan peliharaan mereka.
Penelitian lain mengklaim bahwa memiliki hewan peliharaan dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah, juga mengurangi gejala depresi.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
4 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.