Debat Capres, Ekspresi Tidak Sabar Jokowi vs Gaya Komando Prabowo

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Minggu, 14 April 2019 09:00 WIB

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) saat bersiap mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Hal yang selalu menarik dari debat pasangan calon presiden atau capres dan calon wakil presiden atau cawapres bukan hanya kontennya, tapi juga gestur tubuh. Para kandidat mengekspresikan emosi dan karakternya dari gerakan tangan, kaki, hingga raut wajah selama debat capres berlangsung.

Baca: Analisis Gestur saat Debat Capres, Tegang di Awal, Damai di Akhir

Debat kelima sekaligus terakhir dari rangkaian jelang pemilihan presiden 2019 akhirnya terlaksana di Jakarta, Sabtu, 13 April 2019. Kedua pasangan capres dan cawapres hadir dalam fromasi lengkap, nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan KH Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Pakar bahasa tubuh Monica Kumalasari menjabarkan beberapa catatan soal bahasa tubuh para kandidat di panggung debat. Hal pertama yang menarik Monica adalah gestur manipulatif, baik Prabowo maupun Joko Widodo sama-sama melakukannya. Prabowo terlihat melepas kacamata dan membersihkannya, sementara Joko Widodo memegang-megang siku dalam waktu lama.

Prabowo masih konsisten dengan gestur kepemimpinan komando, lewat gerakan tangan mengarah ke depan saat berbicara, serta pilihan kata yang keluar dari mulutnya. Contohnya, kata "berkuasa" saat menyebutkan masa kepemimpinan Joko Widodo yang sudah mencapai usia 4,5 tahun.

Tidak melulu serius, ada momen ketika Prabowo-Sandi berjoget dan memijat bahu. Ini adalah salah satu cara Prabowo untuk mengatasi emosi yang meledak-ledak di panggung seperti pada debat pertama. "Padahal ini event kenegaraan di mana seharusnya gestur seperti itu tidak keluar," kata dia.

Pakar yang meraih lisensi dari Paul Ekman itu mengatakan Joko Widodo memperlihatkan ekspresi tidak sabar saat mendengar pernyataan Prabowo mengenai ekonomi yang salah arah. "Kelihatan kakinya bergetar, pahanya bergoyang-goyang, ada ekspresi bibir dilipat ke dalam, itu emosi marah," kata dia.

Ekspresi tidak sabar juga bisa diterjemahkan lewat gerakan mengusap-usap dagu, seakan gemas pada lawan yang tidak memberi jawaban memuaskan dari pertanyaan yang dia lontarkan.

Jokowi pun dinilai mulai berani untuk menyinggung bila ada pertanyaan yang belum direspons dengan baik, atau mengatakan jawaban lawan tidak "nyambung" dengan pertanyaan.

Sikap serupa juga ditampilkan Ma'ruf Amin yang bicara soal "satu persen elite" yang menguasai kekayaan negara. Prabowo langsung mengakui dirinya memang bagian dari satu persen itu.

"Sandi dari nonverbal terlihat mengangguk, bahwa dia bagian dari satu persen itu juga."

Ketika Jokowi bertanya soal eSport, Prabowo langsung melemparkan kesempatan pada Sandiaga Uno yang tampak belum siap untuk menjawab. Terdengar sayup-sayup Sandiaga bertanya pada Prabowo dalam bahasa Inggris apakah calon wakil presiden pada kubu tersebut yang harus menjawabnya.

"Harusnya Prabowo jangan langsung kasih Sandiaga, mulai dulu (beri jawaban), lalu dilengkapi oleh Sandiaga," ujar Monica.

Usai menjawab pertanyaan soal eSport Mobile Legend, yang ujungnya membahas soal pangan, Prabowo-Sandiaga saling tos. "Seakan pertanyaan itu harus dimenangkan, kalau berhasil jawab mereka tos, kayak orang lagi ulangan lalu bisa jawab, responsnya seperti itu."

Sedangkan Ma'ruf Amin melontarkan diksi baru. Pada debat sebelumnya, Ma'ruf yang paling senior di antara kandidat lain bicara soal "10 Years Challenge", istilah yang pernah ramai di media sosial, identik dengan generasi melek internet.

Advertising
Advertising

Kali ini dia mengeluarkan istilah baru: DEWI dan DEDI. DEWI adalah desa wisata dan, sementara DEDI adalah desa digital.

Ia menilai pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengesankan tugas sebagai presiden dan wakil presiden adalah sebuah amanah, lewat kalimat "kita wajib bersyukur" dan kalimat Ma'ruf yang menyatakan "Apabila kami diberikan kepercayaan dan amanat memimpin bangsa ini.."

Sementara Sandiaga Uno secara berulang-ulang menyebutkan akronim "TPS" sebagai Tusuk Prabowo Sandi ini sebagai penutup berbagai janji politik yang akan direalisasikan bila mereka terpilih sebagai Presiden-Wakil Presiden periode 2019-2024.

Kata-kata ini memberi kesan bahwa Prabowo-Sandi adalah jawaban sakti atas semua masalah.

Baca: Gerakan Tangan Jokowi dan Prabowo di Debat Capres, Apa Maknanya?

ANTARA

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

5 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

5 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

6 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

7 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

8 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

8 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

9 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

9 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

10 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya