Selain dari Kedelai, Ini Alternatif Susu untuk Penderita Alergi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 19 April 2019 11:55 WIB

Ilustrasi wanita minum susu. iss.it

TEMPO.CO, Jakarta - Susu sapi menjadi pilihan untuk memperoleh asupan kalsium dan protein. Selain memenuhi kebutuhan nutrisi, susu juga memberi rasa kenyang dan menghilangkan haus.

Sayangnya tak semua orang bisa meminum susu sapi. Sebagian orang mengalami intolerasi laktosa sehingga tidak dapat mencerna laktosa dari produk susu. Meski berbeda, intoleransi laktosa sering juga diartikan sebagai alergi susu sapi.

Baca: Selain Susu, Jangan Konsumsi 4 Makanan Ini Setelah Minum Obat

Bagi orang yang mengalami intoleransi laktosa bukan berarti tidak dapat memenuhi nutrisi seperti yang terdapat dalam susu sapi. Ada banyak alternatif yang bisa dikonsumsi.

1. Susu kedelai

Susu yang terbuat dari biji kedelai ini dianggap sebagai minuman sumber nutrisi terutama protein. “Secara keseluruhan, susu kedelai memiliki kandungan nutrisi yang paling mendekati susu sapi. Tapi, bagaimanapun susu nabati tetap tidak bisa menggantikan profil gizi yang ada di susu sapi,” kata seorang peneliti dari Kanada, Sai Kranthi Kumar Vanga.

Minuman ini dapat memenuhi kebutuhan Anda energi sepanjang hari. Susu kedelai juga diyakini dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan teman sejati orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan. Jika tak mau repot membuatnya sendiri, minuman ini tersedia secara luas di supermarket.

2. Susu almond

Dengan rasa yang manis, susu almond menjadi minuman lezat yang disukai banyak orang. Susu almond sempat populer sekitar dua atau tiga tahun lalu. Meski memiliki kandungan protein dan kalsium lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi dan susu kedelai, susu almond dapat memenuhi kebutuhan vitamin E.

3. Susu beras

Alternatif lain adalah susu beras. Minuman bebas lemak ini baik untuk orang yang sedang menjalani diet vegan dan bebas gluten. Susu ini mengandung karbohidrat, vitamin B12, vitamin B3, serta kalsium yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan tulang dan gigi.

Anda dapat menggunakan susu beras untuk pengganti susu ketika membuat minuman. Sayangnya, kandungan kalsium dan protein susu beras tidak setinggi susu sapi, juga tidak disarankan untuk penderita diabetes.

4. Susu gandum
Segelas susu oat yang telah ditambahkan gula mengandung kalori sekitar 130 gram, 2.5 gram lemak, 4 gram protein, 1.9 gram serat, dan 19 gram gula. Susu ini bisa digunakan untuk membuat es krim dan smootie.

Kandungan nutrisi susu gandum memang tidak sekaya gandum utuh. Itu sebabnya, susu gandum yang dijual di pasaran sering diperkaya dengan vitamin, kalsium, kalium, dan zat besi. Keuntungannya, susu ini bebas alergen seperti pada susu lain, juga kaya betaglukan yang baik untuk kesehatan jantung.

Baca: Pentingnya Susu dan Nutrisi Seimbang untuk Peningkatan Gizi Anak

TIMES OF INDIA | WEB MD | HEALTH LINE

Advertising
Advertising

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

2 jam lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

3 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

3 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

5 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

19 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

23 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

24 hari lalu

Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

Masyarakat perlu menyadari penyebab osteoporosis yang gejalanya sering tidak terasa karena termasuk pembunuh senyap

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

26 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

29 hari lalu

5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.

Baca Selengkapnya