Hari Buruh, Sering Lembur Bisa Menurunkan Produktivitas?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 30 April 2019 11:20 WIB

24_karier_ilustrasikerja

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei berawal dari pergerakan orang Amerika di tahun 1800-an. Mereka melakukan protes terhadap waktu kerja mereka yang begitu panjang. Ketika itu, rata-rata orang Amerika bekerja 12 jam sehari dan tujuh hari seminggu untuk dapat hidup.

Baca: Hari Buruh Sedunia, Ini 6 Fakta May Day

Pada 1 Mei 1886, lebih dari 300 ribu pekerja di 13 ribu tempat bisnis keluar dari pekerjaan mereka dan melakukan aksi mogok kerja. Pada hari-hari berikutnya, lebih banyak pekerja bergabung dan jumlah pemogokan meningkat menjadi hampir 100 ribu.

Tuntutan mereka baru dipenuhi beberapa dekade kemudian. Pada 1916 melalui UU Adamson, jam kerja ditetapkan delapan jam per hari. Aturan ini kini diterapkan di berbagai belahan dunia. Banyak negara yang memiliki waktu kerja delapan jam sehari dan lima hari sepekan bagi karyawannya. Tapi, ada kenyataannya, banyak karyawan yang terpaksa lembur demi menyelesaikan pekerjaan lebih banyak dan mendapatkan penghasilan lebih.

Apakah jam lembur ini bisa meningkatkan laba perusahaan atau hanya membuat karyawan lebih lelah? Sebuah penelitian mengatakan jam kerja yang panjang hanya membuat karyawan lebih lelah.

Hampir setiap perusahaan di Swedia, termasuk Toyota, akhirnya memutuskan untuk memangkas jam kerja karyawannya menjadi enam jam per hari. Waktu kerja yang lebih singkat ini diyakini lebih mendorong produktivitas karyawan.

Toyota Services di Gothenburg yang telah menerapkan jam kerja ini sejak belasan tahun lalu melaporkan mendapat laba lebih baik dan pekerja yang lebih bahagia.

Jam kerja yang lebih pendek membuat karyawan memiliki banyak waktu untuk melakukan kegiatan di luar pekerjaan. Kualitas hidup karyawan meningkat, istirahat cukup, dan lebih bahagia. Sebuah studi di Universitas Warwick membenarkan bahwa kebahagiaan menyebabkan lonjakan 12 persen dalam produktivitas, sementara pekerja yang tidak bahagia memberikan 10 persen lebih tidak produktif.

Penelitian itu juga menunjukkan bahwa bekerja dalam kondisi tubuh lelah memperbesar potensi kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini pasti dapat berdampak pada kinerja perusahaan.

Menurut sebuah artikel di Salon, seperti dikutip Huffington Post, pada 1914, pendiri perusahaan otomotif raksasa Ford Motor Company, Henry Ford, mengambil langkah radikal menggandakan upah pekerjanya, dan memotong shift di pabrik Ford dari sembilan jam menjadi delapan jam.

Keputusan ini mendapat banyak kritikan. Tapi lima tahun berikutnya para pesaingnya mengadopsi model yang sama setelah melihat produksi Ford melambung. Pada saat itulah banyak perusahaan menyadari, jika ingin membuat pekerja sehat, produktif, dan efisien, maka sebaiknya bekerja tidak lebih dari 40 jam seminggu.

Baca: May Day 2018, Kenapa Hari Buruh Menjadi Hari Libur?

HUFFINGTON POST | CNN

Berita terkait

Tanggal Merah Mei 2024, Hari Libur Apa Saja?

1 jam lalu

Tanggal Merah Mei 2024, Hari Libur Apa Saja?

Pada Mei 2024, ada beberapa hari libur atau tanggal merah

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

5 jam lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

7 jam lalu

May Day 2024, KSBSI Akan Tuntut 6 Poin dalam Aksi Buruh Besok

KSBSI mengimbau seluruh anggota dan korwil se-Indonesia untuk turun aksi dalam peringatan May Day 2024. Tahun ini, KSBI menuntut 6 poin, apa saja itu?

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

7 jam lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

8 jam lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tragedi Haymarket, Titik Balik Peringatan Hari Buruh Internasional

8 jam lalu

Mengenang Tragedi Haymarket, Titik Balik Peringatan Hari Buruh Internasional

Penetapan Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei tak lepas dari tragedi Haymarket di Chicago. Ini kisahnya.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

11 jam lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

1 hari lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

2 hari lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

Said Iqbal berharap Prabowo-Gibran dapat menjalankan tugas-tugas konstitusional dengan baik dalam lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya