Intip Fakta dan Mitos Penyakit Diabetes
Reporter
Tabloid Bintang
Editor
Mitra Tarigan
Minggu, 12 Mei 2019 13:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu penyakit mematikan, diabetes selalu disorot para pakar kesehatan. Pasalnya, masih banyak salah kaprah yang beredar di masyarakat seputar diabetes. Salah satunya, pasien diabetes harus menceraikan karbohidrat. Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Ketut Suastika, menjelaskan, istilah menceraikan karbohidrat tidaklah tepat. Namun, dokter tidak merekomendasikan karbohidrat simpel kepada pasien diabetes. Karbohidrat simpel antara lain gula putih, gula merah, sampai madu.
Baca: Awas Hipoglikemia, Ini Tanda Bahaya Pasien Diabetes saat Berpuasa
“Lebih disarankan mengkonsumsi karbohidrat kompleks agar gula darah tidak melonjak lalu turun dengan cepat,” kata Ketut kepada tabloidbintang.com di Jakarta, belum lama ini. Asumsi lain yang beredar di masyarakat, penyakit diabetes bergaul akrab dengan obesitas, penyakit jantung, dan stroke alias penyakit kardiovaskuler. Kali ini Ketut membenarkan.
“Memang mereka satu geng. Diawali dengan obesitas, disambung dengan diabetes, lalu berakhir dengan penyakit jantung,” kata Ketut. Tak semua penyakit jantung disebabkan oleh diabetes mengingat ada beberapa faktor risiko lain seperti hipertensi dan tingginya kadar kolesterol. Namun penyakit jantung yang dipicu oleh diabetes dampaknya akan lebih buruk.
“Pasien biasanya lebih cepat meninggal. Penyakit apa pun yang dipicu oleh diabetes, akan selalu berakhir lebih buruk. Sekitar 50 persen pasien diabetes akan berakhir dengan penyakit jantung, 30 persen lainnya menjalar ke penyakit ginjal, sisanya penyakit kelas berat lainnya. Ini terjadi biasanya setelah pasien hidup dengan diabetes selama 10-15 tahun,” kata Ketut.
Baca: Sering Disebut Penyakit Kronis, Jenis Diabetes ini Ternyata Bisa Sembuh
Tidak semua pasien diabetes berakhir tragis. Ketut menjumpai sejumlah pasien yang sehat sampai tua berkat menerapkan pola hidup sehat, rutin berolahraga, rajin mengatur porsi makan, serta menjalani pengobatan sesuai petunjuk dokter. Jadi ada banyak faktor yang melatarbelakangi baik buruknya kondisi pasien diabetes.