Fakta tentang Cacar Monyet, Awalnya dari Afrika Tengah

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 13 Mei 2019 12:30 WIB

Penyakit monkeypox. Sumber: Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura tengah dihebohkan dengan kasus cacar monyet atau monkeypox, pekan lalu. Seorang pria asal Nigeria yang tiba di negara itu pada 28 April lalu, terbukti terinfeksi virus cacar air pada 8 Mei 2019. Kasus ini membuat negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, meningkatkan kewaspadaan.

Baca: Pasien Penderita Monkeypox di Singapura Dalam Kondisi Stabil

Penyakit yang disebabkan oleh virus ini ditularkan dari hewan ke manusia. Gejalanya hampir sama dengan cacar yang dialami manusia, tapi lebih ringan. Di Indonesia, virus ini belum banyak diketahui. Berikut fakta tentang virus ini.

1. Berawal di Afrika

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis, atau infeksi yang ditularkan dari hewan vertebrata atau manusia atau sebaliknya. Virus langka ini awalnya ditemui di bagian terpencil Afrika Tengah dan Barat, dekat hutan hujan tropis.

Virus ini menginfeksi manusia pertama kali pada 1970 di Republik Demokratik Kongo (sekarang Zaire) pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun. Sejak itu, kasus ini terdengar di beberapa daerah pedesaan di Lembah Kongo dan Afrika Barat. Tapi antara 1996-1997 sempat terjadi wabah di negara ini.

Pada 2003, cacar monyet terjadi di Amerika Serikat. Ini dilaporkan sebagai kasus pertama di luar Afrika. Kabarnya, sebagian besar pasien sebelumnya kontak dengan anjing yang tertular virus ini dari tikus asal Afrika. Tahun lalu, kasus yang sama terjadi di Inggris.

2. Mirip cacar manusia

Virus cacar monyet mirip dengan cacar manusia, wabah yang telah diberantas pada 1980. Meski lebih ringan, dampak virus ini bisa fatal.

3. Ditularkan dari binatang liar

Virus cacar monyet ditularkan ke manusia dari beberapa jenis binatang liar seperti tikus dan primata. Tapi penyebarannya hampir tidak terjadi dari manusia ke manusia alias sekunder terbatas, tapi bukan tidak mungkin. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Baca: Kasus terbaru penyakit cacar monyet ditemukan di Inggris

4. Tidak ada vaksin spesifik

Tidak ada perawatan spesifik atau vaksin khusus yang tersedia untuk virus ini. Tapi, menurut WHO, vaksin cacar biasa cukup efektif mengurangi risiko terinfeksi cacar monyet.

CHANNEL NEWS ASIA | WHO | BBC

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

4 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

9 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

10 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

20 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

21 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

21 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

24 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

25 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

26 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

28 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya