Gas Air Mata di Aksi 22 Mei, Apa Dampaknya bagi Kesehatan?

Jumat, 24 Mei 2019 15:11 WIB

Petugas Kepolisian menembakkan gas air mata ke arah peserta aksi unjuk rasa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan pantauan Tempo, sudah puluhan anggota polisi menjadi korban pelemparan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi unjuk rasa terjadi di beberapa titik di Ibu Kota pada 22 Mei 2019 karena ketidakpuasan sekelompok orang terhadap hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum atau KPU atas pemilihan presiden atau pilpres 2019. Sayangnya, aksi 22 Mei itu berujung kericuhan. Untuk mengendalikan massa, pasukan pengaman menembakkan gas air mata. Dalam beberapa saat, para pendemo pun berangsur pergi.

Baca juga: Kerusuhan 22 Mei, Psikolog Bagikan Tips agar Tak Terpancing Emosi

Apa sebenarnya yang terkandung pada gas air mata dan seperti apa efek yang diberikan sehingga ampuh membubarkan massa? Melansir dari Health Line, gas air mata sendiri terdiri tiga zat kimia, yaitu CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CR (dibenzoxazepine), CN (chloroacetophenone). Namun secara umum, yang paling sering digunakan ialah jenis CS.

Menurut para ahli, apabila CS yang berbentuk aerosol ini diciptakan sebagai senjata atau alat pertahanan, zat kimia ini dapat mengaktifkan rasa sakit pada saraf pengindera. Itu artinya, ia dapat bekerja dengan mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, dan telinga.

Melansir dari Independent.co.uk, seorang analis yang penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal intelijen dan keamanan, Neil Gibson, menjelaskan bahwa efek gas air mata sendiri akan dirasakan setelah 30 detik. Akibat yang ditimbulkan antara lain rasa terbakar, berair di mata, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur yang berlebihan, dan iritasi kulit.

Parahnya lagi, bagi mereka yang menghadapi paparan dengan jarak dekat, tak menutup kemungkinan bahwa orang tersebut dapat menderita kebutaan sementara, mual, hingga diare. Meski demikian, setelah massa berhasil melarikan diri dan menemukan udara segar, efeknya pun akan mereda setelah 10 menit.

Baca juga: Kerusuhan 22 Mei, Simak Pesan Perdamaian Artis - Artis Ini

Gibson pun mengatakan bahwa gas ini sangat baik digunakan oleh pasukan pengaman pemerintah untuk menjaga ketertiban massa saat menggelar aksi unjuk rasa.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | HEALTHLINE | INDEPENDENT.CO.UK

Berita terkait

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

4 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

14 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

15 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya