5 Tips Cerdas Mengelola Uang THR, Jangan Lupa Lunasi Utang

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 26 Mei 2019 08:20 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Selain hari raya Lebaran, ada hal lain yang sangat dinanti para pekerja yakni Tunjangan Hari Raya (THR). THR merupakan penghasilan tahunan yang tidak rutin, sehingga sangat menyenangkan mendapatkan tambahan ekstra dari pendapatan rutin kita.

Baca: Bukan untuk Investasi, THR Disarankan untuk Tiga Hal Ini

Namun apakah kita sudah mengelola dengan bijak? Jangan-jangan THR sudah habis sebelum hari raya tiba, atau setelah Lebaran usai, tagihan dan utang malah menumpuk. Terlebih lagi Lebaran tahun ini berdekatan dengan masa libur kenaikan dan masa pendaftaran sekolah.

Agar THR benar-benar dapat bermanfaat dengan optimal, maka pengelolaan keuangan THR menjadi sangat penting. Perencanaan dalam anggaran kas, skala prioritas dan membagi pengeluaran dalam persentase tertentu menjadi faktor penting dalam kesuksesan pengelolaan THR.

Kepala Program Studi Manajemen Unika Atma Jaya Christiana Fara Dharmastuti mengatakan langkah utama yang harus dilakukan, yaitu menghitung perkiraan jumlah THR yang akan diterima. "Lalu membuat anggaran pengeluaran hari raya,” kata Christiana dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 24 Mei 2019.

Meskipun keberadaan THR ditujukan untuk keperluan hari raya, tetapi sangat penting untuk menyisihkan terlebih dahulu minimal 10 persen dari penerimaan untuk menambah tabungan atau dapat dikelompokkan sesuai skala prioritas. Simak ulasannya!

Advertising
Advertising

1. THR untuk orang-orang yang berhak
Perioritaskan untuk membayar kewajiban berupa THR, bonus maupun zakat, untuk orang-orang yang harus diberikan haknya seperti pembantu, sopir, pegawai, dan orang tua.

2. Melunasi utang
Gunakan uang THR untuk melunasi utang dan tunggakan yang ada, khususnya utang yang sifatnya tidak tetap seperti tagihan kartu kredit, pinjaman online, maupun pinjaman lain yang memiliki biaya bunga tinggi.

3. Kebutuhan lebaran
Perioritasnya tidak lain adalah kebutuhan lebaran seperti pakaian, makanan, minuman. Pada saat berbelanja, gunakan prinsip belanja cerdas. Caranya dengan memperlihatkan faktor ini, seperti apakah barang yang dibeli merupakan kebutuhan atau keinginan; memanfaatkan promosi dan diskon; serta membuat perbandingan dengan belanja online yang biasanya cenderung lebih murah.

4. Biaya mudik
Perlu diperhitungkan biaya transportasi, akomodasi, dan juga konsumsi selama perjalanan mudik nanti. Perencanaan dengan membeli tiket murah, pembelian tiket dari jauh hari, dan memanfaatkan mudik ekonomis yang banyak dilaksanakan berbagai organisasi dapat digunakan untuk menghemat pengeluaran.

5. Dana cadangan
THR merupakan tambahan pemasukan yang penerimaannya tidak rutin. Tambahan pemasukan ini menjadi kesempatan baik untuk menambah dana cadangan yang dapat menjadi investasi atau tabungan untuk menambah kebutuhan tidak terencana mendatang.

Dana THR sebaiknya juga dialokasikan untuk pengeluaran yang tidak rutin. Pengeluaran selama bulan Ramadan yang bersifat rutin seperti kebutuhan bulanan, tagihan bulanan, cicilan pinjaman, dan lainnya tetap dialokasikan dari pendapatan rutin.

Pengeluaran kas perlu adanya disiplin dan komitmen sesuai jumlah yang dianggarkan dan tingkat prioritas yang telah ditetapkan. Hal penting dalam menganggarkan penerimaan THR adalah jika penerimaan THR telah mencukupi kebutuhan maka saatnya untuk menambah dana cadangan yang dapat ditabung guna kebutuhan lain seperti kebutuhan anak sekolah.

Baca: 5 Tips Mengelola THR Supaya Mencukupi Kebutuhan

Apabila penerimaan THR tidak mencukupi kebutuhan maka saatnya untuk lebih selektif dalam pengeluaran serta berkreasi dalam menambah pemasukan, khususnya di bulan puasa banyak kegiatan yang dapat menciptakan peluang usaha seperti menerima pesanan kue, berjualan pakaian dan usaha lainnya. Dengan komitmen dan disiplin dalam mengelola keuangan THR sesuai rencana, maka keuangan keluarga akan lebih lebih sehat dan sejahtera.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

3 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

3 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

4 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya