Merokok Saat Buka Puasa Tidak Disarankan, Ini Alasannya

Selasa, 28 Mei 2019 19:15 WIB

Ilustrasi larangan merokok. Ulrich Baumgarten/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Berbuka puasa yang disarankan oleh para pakar kesehatan tentunya harus dimulai dengan yang manis. Sebab, ini dapat mengembalikan kerja sistem pencernaan setelah tidak diisi apapun selama kurang lebih 13 jam. Tapi sebagian orang yang gemar merokok lebih memilih berbuka dengan sebatang tembakau yang digulung. Apakah hal tersebut diperbolehkan?

Baca juga: Selain Berhenti Merokok, Gaya Hidup Ini Bisa Turunkan Risiko TBC

Dokter spesialis paru yang sekaligus ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto mengatakan hal itu tidak disarankan. “Saat berbuka, perut sedang dalam kondisi kosong. Artinya, ketika seseorang mengkonsumsi rokok, secara tidak langsung ia memasukkan zat-zat beracun di tubuhnya,” katanya

Zat beracun itu akan langsung berpengaruh untuk pertama kalinya ke bagian otak. Sebab, nikotin yang terdapat pada rokok dapat mengikat hemoglobin darah 300 kali lebih kuat dibandingkan oksigen. Tak heran, aliran oksigen ke otak pun menjadi berkurang.

“Kalau sudah begini, sistem kerja otak akan terganggu. Efeknya akan berupa sakit kepala, lemas dan mual. Bukannya justru makin sehat dan kuat, malah jadi sakit kan?” katanya.

Lebih dari itu, merokok juga dapat memperparah risiko komplikasi pada penyakit degeneratif seperti jantung dan paru-paru. Apabila dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, nikotin pada rokok dipercaya dapat mempercepat penumpukan lemak serta plak pada arteri.

“Ini dapat menghambat dan mempersempit aliran darah. Dengan demikian, serangan jantung dan sesak nafas sangat mudah diderita,” katanya.

Dalam hal ini, Agus pun menggarisbawahi pentingnya tidak merokok. Ia juga mengimbau agar bulan puasa dapat dijadikan kebiasaan untuk menghentikan penggunaan rokok itu sendiri.

Baca juga: Asap Rokok Bisa Akibatkan Alergi Anak, Cegah dengan 3 Hal Ini

“Kalau saya bilang begini, bukan berarti kalau tidak puasa, boleh merokok ya. Karena rokok tidak hanya berdampak bagi Anda, tapi juga orang sekitar, usahakan untuk berhenti seterusnya karena akan berimbas bagi kesehatan jangka panjang,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

5 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

7 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

9 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

9 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

9 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

11 hari lalu

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

15 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya