TEMPO.CO, Jakarta - Saat memutuskan untuk berhenti merokok, pada umumnya orang mengalami kenaikan berat badan. Apakah itu hanya kebetulan atau memang ada hubungannya?
Sebuah penelitian di Kyoto Medical Center, Jepang pun menemukan bahwa berhenti merokok ada kaitannya dengan kenaikanberat badan. Dikutip dari situs Times of India pada Ahad, 14 Juli 2019, para ahli meneliti faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan pada orang yang berhenti merokok.
Penelitian ini melibatkan 186 responden dengan usia rata-rata sekitar 60 tahun yang merokok lebih dari satu bungkus sehari. setelah berhenti tiga bulan, mereka mengalami kenaikan berat badan sebanyak 11 kilogram. Sehingga, tak jarang orang-orang takut melepas kebiasaan merokok ini.
Kenaikan tersebut dikaitkan dengan faktor yang mendorong peningkatan nafsu makan, penurunan metabolisme, penurunan aktivitas fisik dan peningkatan aktivitas lipoprotein lipase, yang mempengaruhi transportasi lemak dalam tubuh.
Meski demikian, penelitian tersebut membuktikan bahwa kenaikan berat badan setelah berhenti merokok hanya berlangsung selama tiga tahun, sementara berhenti merokok tetap yang terbaik untuk keputusan kesehatan jangka panjang.
Apabila Anda ingin berhenti merokok namun tidak ingin mengalami kenaikan berat badan, para peneliti pun menyarankan untuk melakukan diet dan olahraga rutin. Hal itu diyakini bisa membantu menurunkan risiko masalah jantung dan intoleransi glukosa yang sering disebabkan oleh penambahan berat badan.
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus
17 hari lalu
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus
Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?